Selasa, 25 Desember 2007

Hari Ibu

Dihari Ibu ini aku ingin mencurakah isi hati kepada saudara-2ku yg membaca email ini.

Aku dibesarkan oleh seorang ibu yang bukanlah ibu kandungku sendiri (aku anak pungut/anak angkat) tapi aku merasakan kasih sayang ibu angkatku sangatlah besar sehingga banyak saudara-2 dari ibuku banyak yang iri demikian juga kasih sayang dari ayah angkatku yang sudah almarhum tidak pernah akan kulupakan sampai akhir hayatku (karena mereka hanya punya anak kandung seorang laki-2/kakak angkatku yang juga sangat sayang padaku).

Sebenarnya aku bahagia sekali karena dibesarkan ditengah keluarga yang menyayangi aku karena sangat mengharapkan kehadiran seorang anak perempuan. Dan aku baru mengetahui kalau aku bukanlah anak kandung mereka setelah berusia 30 tahun dan sudah bekeluarga (saat ini usiaku 40 tahun). Setelah aku mengetahui kalau aku bukanlah anak kandung mereka serasa aku merasakan sakit yang tidak terhingga serasa hidupku hancur berantakan dan tidak ada gairah untuk menapaki hidup terlebih setelah aku tanyakan kepada ibu angkatku beliau sampai pingsan setelah aku menanyakannya karena beliau tidak berani untuk mengungkapkan semua kenyataan yang harus aku hadapi. Terlebih lebih suamiku sendiri setelah mengetahui bahwa aku hanyalah anak pungut, sepertinya dia sudah tidak menghargaiku lagi/bahkan aku dihina habis-an.

Oh Tuhan. Siapa yang mau hidup dengan orang lain, karena aku diangkat sejak usiaku 2 bulan karena ibu kandungku stress berat setelah ayah kandungku meninggal dunia dua bulan setelah aku dilahirkan (mungkin aku dianggap anak pembawa petaka/sial sehingga ibu kandungku tidak terlalu memperhatikan aku) demikian juga kakak-2 ku. 2 orang kakak kandungku diberikan kepada saudara dari ayah kandungku dan ibu kandungku hanya mengurus 1 orang kakak laki-2 dan aku diberikan kepada keluarga yang tidak punyak anak perempuan.

Duh, malangnya sebenarnya nasibku waktu bayi ternyata kelahiranku hanya membawa petaka bagi keluargaku. Tapi mungkin semua sudah takdir dan sudah digariskan oleh Allah SWT. Bahwa Allah sebenarnya sangat sayang padaku sehingga aku dibesarkan ditengah-2 keluarga yang memang benar-2 sangat menyayangi aku. Sehingga hanya keluarga angkatku lah memang keluargaku karena aku juga sangat menyayangi mereka. Walaupun aku harus menerima kenyataan dengan sikap suamiku yang sudah tidak memandang sebelah matapun kepadaku. Dia merasa dibohongi oleh keluarga angkatku dan dia merasa terhina karena aku hanyalah anak pungut.

Oh tuhan apa yang harus aku perbuat karena tidak ada orang yang aku harapkan untuk melindungi aku (sampai saat ini rumah tanggaku sedang mengalami goncangan yang sangat berat/dia sering tidak pulang ke rumah) beruntunglah Allah masih memberikan rizki kepadaku karena aku masih bisa bekerja untuk mencari rizki yang halal, sehingga aku tidak berharap rizki dari suamiku (walaupun aku sudah tidak diberi nafkah lagi) tapi aku harus berusaha untuk menghidup kedua anak-2 ku. Tapi, dalam kegalauan hatiku sampai saat ini, ada setetes kasih sayang yang menjadi dorongan kuat untuk tetap aku bekerja dan bertahan hidup yaitu adalah kasih sayang ibu angkatku dan kakak angkatku. Ya tuhan semoga Allah membalas amal ibadah dan kasih sayang ibu angkatku (walaupun tidak dapat kuucapkan dihadapan beliau) semoga ibu dapat membaca dari sikapku selama ini kepada beliau.

Ibu, walau kau bukan ibu kandungku tapi kasih sayangmu sangat tulus. Aku sangat mencintai ibu dan menyayangimu. Amin. Jika ada yang mau memberikan saran kepadaku aku terima dengan senang hati. (emaiku : nani@multigunagas.com)

Nani


sumber : milis daarut tauhid at yahoo dot com

Tidak ada komentar: