Senin, 16 November 2009

Karunia Hidayah

Karunia Hidayah
K.H. Abdullah Gymnastiar

--------------------------------------------------------------------------------

Siapapun di dunia ini hanya akan menjaga dengan sungguh-sungguh sesuatu yang dianggapnya berharga dan membuang sesuatu yang dianggapnya tidak berharga. Semakin bernilai dan semakin berharga suatu benda, maka akan lebih habis-habisan pula dijaganya.

Ada yang sibuk menjaga hartanya karena dia menganggap hartanyalah yang paling bernilai. Ada yang sibuk menjaga wajahnya agar awet muda, karena awet muda itulah yang dianggapnya paling bernilai. Ada juga yang mati-matian menjaga kedudukan dan jabatannya, karena kedudukan dan jabatan itulah yang dianggap membuatnya berharga.

Tapi ada pula orang yang mati-matian menjaga hidayah dan taufik dari-Nya karena dia yakin bahwa hidup tidak akan selamat mencapai akhirat kecuali dengan hidayah dan taufik dari ALLOH yang Mahaagung. Inilah sebenarnya harta benda paling mahal yang perlu kita jaga mati-matian. Betapa nikmat iman yang bersemayam di dalam kalbu melampaui apapun yang bernilai di dunia ini.

Karenanya, sudah sepantasnya dalam mencari apapun di dunia ini, kita tetap dalam rambu-rambu supaya hidayah itu tidak hilang. Misal, ketika mencari uang untuk nafkah keluarga, kita sibuk dengan berkuah peluh bermandi keringat mencarinya, tapi tetap berupaya dengan sekuat tenaga agar dalam mencari uang ini hidayah sebagai sebuah barang berharga tidak hilang dan taufik tidak sampai sirna.

Begitupula ketika menuntut ilmu, kita kejar ilmu setinggi-tingginya tetapi tetap dalam rambu-rambu supaya hidayah tidak sampai sirna. Bahkan seharusnya acara mencari nafkah, mencari ilmu, atau mencari dunia bisa lebih mendekatkan dengan sumber hidayah dari ALLOH SWT.

Ada sebuah doa yang ALLOH SWT ajarkan kepada kita melalui firman-Nya, "Robbanaa, laa tuziquluu banaa ba’da ijhhadaitana wahablana milladunkarahmatan innaka antal wahhaab…" (Q.S. Ali Imran [3]: 8). (Ya Tuhan kami, jangan jadikan hati ini condong kepada kesesatan sesudah engkau beri petunjuk, dan karuniakan kepada kami rahmat dari sisimu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Karunia).

Demikianlah ALLOH Azza wa Jalla, Dzat Maha Pemberi Karunia Hidayah, mengajarkan kepada kita agar senantiasa bermohon kepada-Nya sehingga selalu tertuntun dengan cahaya hidayah dari-Nya. Tidak bisa tidak, doa inilah yang harus senantiasa kita panjatkan di malam-malam hening kita, di setiap getar-getar doa yang meluncur dari bibir kita.

***

Suatu waktu ada seorang wanita yang belum beberapa lama masuk Islam (muallaf). Dan ternyata keluarganya tidak bisa menerima kenyataan ini, sehingga ibunya mengusirnya dari rumah. Kejadiannya ketika menjelang jam lima sore telepon berdering, suara diujung sana bicara dengan terbata-bata, "Aa, aa tolong a tolong…!" Belum selesai bicara hubungan telepon terputus. Dari nadanya kelihatan darurat, sehingga jelas-jelas si penelpon sedang dalam kondisi membutuhkan bantuan. Sayangnya tidak diketahui dimana menelponnya? Keadaannya bagaimana? Cuma yang diketahui pasti adalah ALLOH Maha Melihat, Maha Menyaksikan segala kejadian, dan Mahakokoh dalam melindungi siapapun. Tidak akan terjadi musibah, "illabiidznillah" tanpa ijin ALLOH, dan tidak akan teraniaya kecuali dengan ijin ALLOH pula.

Usai hubungan telepon terputus, saya berpikir apa yang bisa dilakukan!? Karena yang terbayang di benak saat itu adalah justru si anak dianiaya, teleponnya direbut atau kabelnya diputuskan. Terbayang pula andai si anak ini dipaksa kembali ke agama semula oleh orang tuanya atau minimal dianiaya. Tapi sejenak kemudian ingat pula akan Kemahakuasaan ALLOH bahwa hanya dengan karunia-Nya saja hidayah bisa sampai kepada si anak itu. Betapapun orang memaksa untuk melepas hidayah keyakinan di jalan-Nya, tapi kalau ALLOH Azza wa Jalla, Dzat yang Mahakuasa telah menghunjamkan dalam-dalam hidayah itu di kalbunya, kita lihat bagaimana Bilal bin Rabbah, sahabat Rasulullah SAW yang mulia, dijemur diterik matahari, dibawahnya beralas pasir membara, badan pun dihimpit batu yang berat, tapi bibirnya yang mulia tetap mengucapkan, "ALLOH, ALLOH, ALLOH".

Demikianlah jikalau ALLOH telah menghunjamkan karunia hidayahnya, tidak ada seorangpun yang bisa melepaskannya. Begitupun dengan si anak dalam kejadian ini, setelah teleponnya diputus oleh ibunya, ternyata benar ia dianiaya, dijambak, dan dirobek-robek jilbabnya. Hanya kemudian dengan ijin ALLOH, dia dapat kembali menutup auratnya dan dengan hati pilu si anak pun ikut bersama bibinya. Hanya ALLOH-lah yang melepaskan dari setiap kesempitan.

Mudah-mudahan kejadian diatas dapat menambah keyakinan akan kokohnya perlindungan ALLOH Azza wa Jalla. Betapapun tidak ada yang menolong, yakinlah bahwa ALLOH-lah satu-satunya penolong. Begitupun ketika ada yang menganiaya, maka si penganiaya pun adalah makhluk dalam genggaman ALLOH. Tidak ada satupun ayunan dan pukulan tangan, atau bahkan tendangan kakinya, kecuali tenaganya karunia dari ALLOH. Tidak ada satupun darah yang menetes, kecuali dengan ijin ALLOH.

Karenanya mudah-mudahan saja apa yang menimpa si anak dalam peristiwa diatas adalah salah satu cara bagaimana ALLOH menanamkan keyakinan kepadanya. Karenanya walaupun tidak ada yang menolong, yakinlah bahwa ALLOH-lah yang Mahakuasa memberikan pertolongan. Memang, terkadang kita ditingkatkan keyakinan, dinaikan peringkat kedudukan disisi ALLOH, salah satunya dengan diuji dengan bala dan kesempitan terlebih dulu.

***

ALLOH SWT dalam hal ini berfirman, "Dan orang yang dipimpin ALLOH, maka tiadalah orang yang akan menyesatkannya" (Q.S. Az Zumar [39]:37).

"Dan siapa yang disesatkan oleh ALLOH, maka tidak ada yang dapat menujukinya" (Q.S. Ar Ra’du [13]:33).

"Siapa yang diberi petunjuk (hidayah) oleh ALLOH maka ialah yang mendapat petunjuk hidayah, dan siapa yang disesatkan oleh ALLOH, maka tidak akan engkau dapatkan pelindung atau pemimpin untuknya" (Q.S. .

"Sesungguhnya ALLOH membiarkan sesat siapa yang dikehendaki-Nya dan dipimpin-Nya siapa yang dikehendaki-Nya." (Q.S. Al Fathir [35]: 8).

Imam Ibnu Athoillah dalam kitabnya yang terkenal Al Hikam memaparkan, "Nur (cahaya-cahaya) iman, keyakinan, dan zikir adalah kendaraan yang dapat mengantarkan hati manusia ke hadirat ALLOH serta menerima segala rahasia daripada-Nya.

Nur (cahaya terang) itu sebagai tentara yang membantu hati, sebagaimana gelap itu tentara yang membantu hawa nafsu. Maka apabila ALLOH akan menolong seorang hamba-Nya, dibantu dengan tentara nur Illahi dan dihentikan bantuan kegelapan dan kepalsuan"

Nur cahaya terang berupa tauhiid, iman dan keyakinan itu sebagai tentara pembela pembantu hati, sebaliknya kegelapan, syirik, dan ragu itu sebagai tentara pembantu hawa nafsu, sedang perang yang terjadi antara keduanya tidak kunjung berhenti, dan selalu menang dan kalah.

Lebih lanjut beliau berujar, "Nur itulah yang menerangi (membuka) dan bashirah (matahati) itulah yang menentukan hukum, dan hati yang melaksanakan atau meninggalkan nur itulah yang menerangi baik dan buruk, lalu dengan matahatinya ditetapkan hukum, dan setelah itu maka matahatinya yang melaksanakan atau menggagalkannya." Semoga ALLOH Azza wa Jalla mengaruniakan kepada kita penuntun yang membawa cahaya hidayah sehingga menjadi terang jalan hidup ini, subhanallah. ***

Selasa, 13 Januari 2009

Gaza, Kota Para Penghapal Qur'an

Gaza, Kota Para Penghapal Qur'an
(Referensi utama : Kuliah Shubuh Majlis Az Zikra Sabtu 10-Jan-09 : Ust. Arifin Ilham dengan Ust Ferry Nur / Sekjen KISPA)


Ada satu hal yang mungkin belum kita ketahui tentang Kota Gaza, Palestina
Kota para Syuhada yang selain tempat kelahiran Imam Syafi'i ini ternyata menyimpan begitu banyak para penghapal Qur'an
Beberapa bulan sebelum serangan Israel ke Kota yang sudah 2 tahun blokade darat-laut dan udara oleh Israel ini, telah melaksanakan wisuda rutin
Sebuah wisuda untuk para penghapal Qur'an dari kalangan anak-anak
Bukan 1 atau 2 anak yang diwisuda lantaran berhasil menghapal 30 juz secara sempurna
Bukan 10 atau 20 anak yang berhasil dididik untuk menjadi generasi Qur'an
Bukan pula 100 atau 200 anak yang menjadi peserta wisuda saat itu ditengah blokade yang begitu mencekik perekonomian dan pendidikan Gaza.
Peserta wisuda anak-anak penghapal Qur'an yang langsung di pimpin oleh Ismail Haniya ini berjumlah 3500 anak !!!
Semuanya berhasil menghapal Al Qur'an 30 juz secara sempurna

Inilah barangkali yang membuat Israel memutuskan menyerang Gaza termasuk membunuh anak-anak para penghapal Qur'an itu
Mereka sangat takut jika Gaza memiliki generasi yang tidak pernah takut kepada siapapun kecuali kepada Tuhannya
Mereka sangat khawatir "Faris Audah" muncul kembali di Gaza
(Faris Audah adalah bocah Palestina 11 tahun yang melempar tank Israel dengan batu dalam jarak 10 meter dan beberapa hari kemudian Syahid di tembak Israel di rumahnya)

Akhirnya kita saksikan saat ini
Dua pekan sudah Israel memborbardir Gaza dari darat, laut dan udara
Ratusan pesawat & helicopter tempur serta tank, arteleri berat dan kapal laut didukung ribuan tentara terlatih belum mampu menaklukan perlawanan para mujahidin Gaza

Sangat sulit bagi Israel mengalahkan para mujahidin yang berkata lantang penuh keyakinan "Waman nashru illa min 'indillahil 'aziizil Hakiim" (Dan tidaklah kemenangan itu datang kecuali dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana)

Sangat sulit bagi Israel menekan muslimah Gaza sekelas Wafa' Idris (26 th), Darin Aisyah (22 th), Ayat Al Ahras (19 th), Andaleb Khalel Teqatiqah (20 th) yang diantara kepingan2 tubuhnya terselip lantunan ayat, "Di antara mukminin ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Maka di antara mereka ada yang telah gugur syahid, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu (terus berjuang hingga menggapai syahid). Mereka sedikitpun tidak merubah janjinya." (QS Al Ahzab: 23)

Tidak mudah bagi Israel menakut-nakuti bocah-bocah Gaza dengan peluru dan tank-tank tempur karena bocah-bocah itu melihat Israel bagaikan pasukan Gajah Abrahah yang nantinya akan hancur seperti daun-daun yang dimakan ulat (QS. Al Fiil: 1-5)


Alloohummaghfir lil mu'miniina wal mu'minaat
Wal muslimiina wal muslimaat
Al Ahyaai minhum wal amwaat

Ya Allah, Engkaulah Dzat Yang tidak pernah tidur dan tidak pernah mengantuk.
Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Berkuasa Atas Segala Sesuatu
Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Penolong, Maha Perkasa dan Pemilik alam semesta

Berikanlah kesabaran dan ketegaran kepada kaum muslimin & muslimat di Palestina
Satukanlah hati mereka dalam berjuang melawan musuh2 Mu
Berikan kekuatan dan kemenangan kepada mereka
Muliakan dan Maafkan dosa dan kesalahan mereka

Ya Allah Ya Hayyu Ya Qayyum
Ya Dzal Jalaali wal Ikraam.

Ya Allah, jatuhkanlah pesawat-pesawat tempur Zionis Israel
Luluh lantakkan peralatan militer mereka
Bungkamkanlah roket dan persenjataan mereka
Cerai-beraikan pasukan mereka
Lemahkanlah kekuatan mereka
Tanamkan perasaan takut dalam hati mereka
Kalahkan mereka dan hinakan mereka
Guncangkan bumi diatas kaki mereka, Ya Allah..
Jadikanlah Gaza sebagai awal kehancuran mereka

Ya Allah turunkanlah Tentara-Mu sebagaimana yang pernah Engkau turunkan ketika perang Badar, perang Khandak dan perang Khaibar

Ya Allah, cabik-cabik barisan mereka sebagaimana tentara Abrahah yang engkau hancurkan seperti daun-daun yang dimakan ulat

Ya Allah susahkan mereka yang telah menyusahkan umat Nabi Muhammad saw
Ya Allah hancurkan mereka yang telah menghancurkan umat Nabi Muhammad saw
Ya Allah hinakan mereka yang telah menghinakan umat Nabi Muhammad saw.

Ya Allah yang Maha mendengar dan mengabulkan doa, kabulkanlah permohonan hambaMu ini
Janganlah Engkau tolak doa hamba karena dosa, maksiat dan pelanggaran yang pernah hamba lakukan.

Ya Allah, hamba bertaubat kepada-Mu, hamba mohon ampun dan mohon maaf kepada-Mu.
Sampaikan salam dan shalawat hamba kepada Rasulullah saw, keluarganya dan sahabatnya yang mulia.

Amin Yaa Rabbal 'alamien


"Ada tiga doa yang tidak diragukan lagi kemustajabannya: Doa orang yang di zalimi, doa musafir, dan doa buruk (kutukan) orang tua terhadap anaknya. " (HR. Tirmidzi, Abu Daud, dan Al Bazar).

Minggu, 11 Januari 2009

Surat Al Buruuj

Kajian Tafsir Juz 30


Muqoddimah
Surat Al Buruujterdiri atas 22 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Asy-Syams. Dinamai "Al Buruuj" (gugusan bintang) diambil dari perkataan "Al Buruuj" yang terdapat pada ayat 1 surat ini.

• Pokok-pokok Isi Surat Al-Buruj [1]
1. Sikap dan tindakan-tindakan orang-orang kafir terhadap orang-orang yang mengikuti seruan para rasul;
2. Bukti-bukti kekuasaan dan keesaan Allah;
3. Isyarat dari Allah bahwa orang-orang kafir Mekah akan ditimpa azab sebagaimana kaum Fir'aun dan Tsamud telah ditimpa azab;
4. Jaminan Allah terhadap kemurnian Al Quraan

• Hubungan surat Al-Insyiqaq dengan surat Al-Buruj [1]:
1. Kedua surat ini sama-sama menerangkan janji-janji Allah kepada orang-orang mu'min serta ancaman-anacaman-Nya kepada orang yang mengingkari seruan Rasululah s.a.w.
2. Pada surat Al-Insyiqaaq diterangkan sikap orang-orang musyrik terhadap seruan rasululah s.a.w., sedang surat Al-Buruuj menerangkan sikap orang-orang musyrik dan tindakan-tindakan mereka yang biasa mereka lakukan sejak dahulu terhadap orang-orang yang menerima seruan para rasul

• Keutamaan Surat Al-Buruj [2]
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW dalam shalat Isya’nya acapkali membaca was-samaai zaatil buruuj (al-Buruj) dan was-samaai wath-thaariq (ath-Thariq). (HR. Ahmad)

• Ringkasan Isi Surat
Sayyid Quthb mengatakan [3] bahwa surat yang pendek ini mengetengahkan hakikat akidah, prinsip-prinsip dasar iman, perkara-perkara yang agung, dan memancarkan cahaya kuat di sekelilingnya.
Di belakang nilai-nilai spiritual dan hakikat yang diungkapkan oleh hampir seluruh ayat (kalimat) di dalam teks ini, membukakan jendela-jendela pemandangan ke suatu alam luas yang lingkari hakikat.
Obyek langsung yang dibicarakan surah ini adalah peristiwa orang-orang yang menggali parit (ashhabul ukhdud), yaitu bahwa sekelompok dari orang-orang beriman sebelum Islam (ada yang mengatakan orang-orang Nashrani yang mu’min) melepaskan diri dari musuh-musuh mereka yang kejam dan jahat di mana musuh-musuh ini menghendaki agar mereka menukar kepercayaan (murtad), tetapi mereka enggan dan menentang mereka itu dengan keyakinan yang kuat. Kemudian musuh-musuh jahat dan kejam itu menggali parit-parit untuk mereka, yang di dalamnya dinyalakan api. Kemudian orang-orang mu’min itu dimasukkan kedalamnya hingga mati terbakar.
Maksud dari pemandangan berupa timbunan mayat yang dilakukan orang-orang yang berkuasa itu adalah, supaya dapat disaksikan bagaimana cara mereka membantai sekelompok orang-orang mu’min secara kejam dan keji, dan untuk membayangkan kegembiraan orang-orang zhalim itu menyaksikan penyiksaan yang mereka lakukan, membakar anak cucu Adam yang mu’min, karena orang-orang mu’min tersebut beriman kepada Allah.
Maka surah ini mengaitkan antara langit dan gugusan bintang yang mengagumkan, dan hari yang dijanjikan serta peristiwa-peristiwa hebat di dalamnya, dan gerombolan manusia yang menyaksikan serta peristiwa-peristiwa yang disaksikan di sana, semuanya. Antara peristiwa-peristiwa serta kemarahan langit atas orang-orang kejam itu, terdapat ikatan kuat.
Kemudian surat ini memperlihatkan suatu lintasan pemandangan yang mengerikan, peristiwa keji yang mengiris-iris perasaan, disertai keagungan akidah yang mematahkan tindakan kejam yang dilakukan manusia atas orang-orang mu’min. Allah membinasakan mereka dengan neraka, serta mengalahkan kehidupan mereka itu sendiri. Akhirnya bagaimana akidah mengangkat derajat manusia ke puncak ketinggian.
Selain itu, memberitahukan tentang perbuatan keji serta segala kezhaliman, kejahatan dan kehinaan yang terkandung di dalamnya. Lalu diikuti dengan ketinggian, kebebasan dan kesucian orang-orang mu’min.
Sesudah ini, datanglah secara berturut-turut ayat-ayat pendek yang berisi counter terhadapa persoalan besar yang menyangkut urusan da’wah, dan akidah serta prinsip iman yang murni:
• Isyarat tentang kerajaan Allah di langit dan di bumi, serta penyaksian dan kehadiranNya dalam setiap peristiwa di langit dan bumi
• Isyarat tentang adzab nereka Jahannam dan siksa yang membakar, yang disediakan untuk orang-orang zhalim yang jahat dan hina itu. Kemudian tentang ni’mat syurga sebagai keberuntungan yang besar bagi orang-orang mu’min yang memilih akidah dari pada hidup
• Pemberitahuan tentang adzab Allah yang keras, yang menciptakan manusia dari permulaan dan mengembalikannya lagi
Ini adalah hakikat yang langsung berhubungan dengan kehidupan yang dimusnahkan di dalam peristiwa tersebut, dan di balik peristiwa ini terdapat pancaran yang jauh.
Sesudah itu, disertakan sifat-sifat Allah. Dan setiap sifat itu mengena bagi suatu urusan. Kemudian isyarat cepat mengenai orang-orang zhalim tempo dulu di mana mereka memegang senjata.


Tafsir Ayat 1 – 10 [2]
Demi langit yang mempunyai gugusan bintang (ayat 1): Allah SWT bersumpah dengan menyebut nama langit dan gugusan-gugusannya, yakni bintang-bintangnya yang besar-besar, seperti dalam surat al-Furqon: 61. Al-Buruj artinya:
• Bintang-bintang (Ibnu Abbas, Mujahid, Adh-Dhahhak, Al-Hasan, Catada dan As-Saddi)
• Yang ada penjaganya (Mujahid)
• Gedung-gedung yang terdapat di langit (Yahya bin Rafi’)
• Bentuk yang baik (Al-Minhal bin Amr)
• Manzilah-manzilah matahari dan bulan, yang semuanya ada 12 buruj: matahari menempuh tiap-tiap manzilah itu selama satu bulan, sedangkan bulan berjalan pada masing-masing darinya selama 2/3 hari, yang berarti 28 malam, sedangkan yang 2 malamnya bulan bersembunyi (Ibnu Jarir)
Dan hari yang dijanjikan, dan yang menyaksikan dan yang disaksikan (ayat 2-3): ada banyak pendapat

PENDAPAT Hari yang dijanjikan Yang menyaksikan Yang disaksikan
Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Khuzaimah Hari kiamat Hari Jum’at Hari Arafah
Imam Ahmad Hari Jum’at Hari kiamat
Imam Ahmad, Al-Hasan Al-Bashri, Qatadah, Ibnu Zaid Hari kiamat Hari Jum’at Hari Arafah
Abu Malik al-Asy’ari dan Said bin Musayyab Hari kiamat Hari Jum’at Hari Arafah
Ibnu Abbas, Al-Hasan bin Ali, Al-Hasan Al-Bashri Muhammad SAW (4:41) Hari kiamat (11:103)
Mujahid, Ikrimah, Adh-Dhahhak Anak Adam Hari kiamat
Ikrimah Muhammad SAW Hari Jum’at
Ali Ibnu Thalhah Allah SWT Hari kiamat
Ibnu Abi Hatim Manusia Hari Jum’at
Ibnu Abbas Hari Arafah Hari kiamat
Sufyan Ats-Tsauri Hari Raya Qurban Hari Arafah
Abu Darda Hari Jum’at
Said bin Jubair Allah (48:28) Kita semua
Kebanyakan ulama Hari Jum’at Hari Arafah
Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit, ang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, etika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman (ayat 4 – 7). Terkutuklah para pembuat parit itu. Ukhdud bentuk jama’nya akhadid (galian). Hal ini menceritakan perihal suatu kaum yang kafir. Mereka dengan sengaja menangkap orang-orang mu’min yang ada di kalangan mereka; orang-orang mu’min itu lalu mereka paksa untuk murtad dari agama mereka, tetapi orang-orang mu’min itu menolaknya. Oleh karena itu kaum kafir itu membuat suatu galian untuk orang-orang mu’min yang mereka tangkap itu, kemudian mereka nyalakan di dalamnya api yang besar, dan mereka menyediakan kayu bakar yang cukup untuk membuat api itu tetap bergejolak. Setelah itu mereka membawa orang-orang mu’min yang mereka tangkap itu ke dekat galian, lalu ditawarkan kepada mereka untuk murtad, tetapi ternyata orang-orang mu’min itu menolak dan tidak mau menerimannya. Akhirnya orang-orang mu’min itu dilemparkan ke dalam parit yang ada apinya itu. Mereka menyaksikan apa yang dilakukan terhadap orang-orang mu’min itu.
Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mu'min itu melainkan karena orang-orang mu'min itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji (ayat 8): orang-orang mu’min itu tidak mempunyai salah terhadap mereka kecuali hanya karena iman mereka kepada Allah yang Maha Perkasa yang tidak tersia-sia orang yang berlindung di bawah naunganNya yang sangat kokoh, lagi Dia Maha Terpuji dalam semua perbuatan dan ucapanNya, dan dalam syariat dan takdirNya. Sekalipun Dia telah menakdirkan atas hamba-hambaNya yang beriman itu berada di tangan kekuasaan orang-orang kafir yang memberlakukan mereka seperti apa yang disebutkan di atas, maka Dia tetap Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, walaupun penyebab hal itu tidak diketahui oleh kebanyakan orang.
Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu (ayat 9): termasuk sifat Allah yang sempurna ialah Dia memiliki semua alam langit dan alam bumi berikut apa yang ada di antara keduanya dan juga yang ada di dalamnya. Tiada sesuatu pun yang tidak kelihatan bagiNya di langit dan di bumi, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagiNya.
Ada beberapa pendapat tentang tempat terjadinya peristiwa parit api itu:
• Penduduk negeri Persia (Ali)
• Suatu kaum di Yaman (Ali)
• Penduduk negeri Habasyah (Ali)
• Segolongan orang-orang dari Bani Israil (Al-Aufi)
• Mereka adalah Nabi Danial dan para pengikutnya (Adh-Dhahhak dan Ibnu Muzahim)
• Kalangan sebelum Nabi Muhammad dengan seorang raja yang memiliki tukang sihir yang sudah lanjut usia (Ahmad, Muslim, Nasa’i). At-Turmudzi menambahkan: di masa pemerintahan Umar pemuda itu dikeluarkan dari kuburnya, sedangkan telunjuknya berada di pelipisnya seperti sedia kala saat dia terbunuh. At-Turmudzi menambahkan lagi bahwa hadits ini hasan gharib.
• Penduduk negeri Najran pada masa fatrah atau kekosongan kenabian antara Isa as dan Muhammad SAW di mana ada seorang raja yang memiliki tukang sihir yang sudah lanjut usia (Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar)
• Peristiwa di masa fatrah ketika sekelompok orang-orang beriman memisahkan diri dari masyarakat yang rusak, tapi dipaksa oleh raja zhalim untuk kembali murtad (Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir)
• Kisah suatu kaum sesudah zaman Nabi Ismail as (Abu Bakar alias Abdullah ibnu Muhammad ibnu Abud Dunia)
Ibnu Katsier melakukan hipótesis: peristiwa ini banyak terjadi di berbagai kawasan, sebagaimana dikatakan oleh
• Ibnu Abi Hatim dari Abdurrahman bin Jubair: peristiwa parit terjadi di negeri Yaman di masa Tubba’, di Konstantinopel di masa Kaisar Konstantinopel, di Irak di daerah Babilonia yang rajanya bernama Bukhtanasar.
• Asbat dari As-Saddi: parit di masa lalu ada tiga: di Irak, Syam, dan Yaman
• Muqatil: peristiwa parit itu ada tiga, di Najran (Yaman), Syam, dan Persia. Pelakunya Yusuf alias di Zu Nuwas (Yaman), Antonius (Syam) dan Bukhtanasar (Persia).
Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mu'min laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar (ayat 10): mereka adalah orang yang membakar mereka yang tidak mau menghentikan perbuatannya yang sewenang-wenang itu dan tidak menyesali apa yang telah mereka lakukan, maka mereka akan dimasukkan ke neraka Jahannam. Demikian itu karena pembalasan disesuaikan dengan jenis perbuatannya. Al-Hasan Al-Bashri mengatakan: “Perhatikanlah olehmu kemuliaan dan kemurahan ini, mereka telah membunuh kekasih-kekasihNya. Walaupun demikian, Dia menyeru mereka untuk bertobat dan meraih ampunanNya.”

Tafsir Ayat 11 – 22 [2]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar (ayat 11): berbeda dengan apa yang disediakanNya bagi musuh-musuhNya, yaitu api yang membakar dan neraka Jahim, orang-orang beriman memperoleh sorga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Itulah keberuntungan yang besar.
Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras (ayat 12): sesungguhnya adzab dan pembalasan Allah terhadap musuh-musuhNya yang telah mendustakan rasul-rasulNya dan menentang perintah-perintahNya benar-benar keras, besar, lagi kyat. Karena sesungguhnya Allah SWT memiliki kekuatan yang Mahakokoh, yang segala sesuatu yang dikehendakiNya pasti terjadi menurut apa yang dikehendakiNya dalam sekejap atau lebih cepat dari itu. Untuk itulah maka disebutkan dalam ayat 13: Sesungguhnya Dia-lah Yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali). Bahwa kekuatan dan kekuasaanNya yang sempurna dapat menciptakan makhluk dan menghidupkannya kembali seperti semula, tanpa ada yang dapat menghalang-halangi atau mencegahNya.
Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih (ayat 14): Dia memberi ampunan dosa orang yang bertobat kepadaNya dan tunduk patuh padaNya betapapun besarnya dosa yang bersangkutan.
Yang mempunyai 'Arsy, lagi Maha Mulia (ayat 15): yang memiliki ‘Arsy yang besar lagi tinggi di atas semua makhluk. Lafazh “al-majiid” ada dua qiraat:
• Al-majuud (dirafa’kan) karena menganggapnya menjadi sifat Allah
• Al-majiid (dijarrkan) karena menganggapnya menjadi sifat ‘arsy
Keduanya dibenarkan.
Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya (ayat 16): apapun yang hendak dilakukanNya tiada hambatan bagi keputusanNya, dan tiada yang menanyakan apa yang dikerjakanNya. Abu Bakar Ash-Shiddiq ra ketika dikatakan kepadanya saat ia menjelang ajalnya, “Apakah tabib telah memeriksanmu?” Abu Bakar menjawab, “Ya.” Mereka bertanya, “Apakah yang dikatakannya?” Abu Bakar menjawab, “Dia berkata kepadaku, ‘Sesungguhnya Aku Mahakuasa berbuat apa yang Aku kehendaki’.”
Sudahkah datang kepadamu berita kaum-kaum penentang, (yaitu kaum) Fir'aun dan (kaum) Tsamud? (ayat 17 – 18): apakah pernah kamu dengar pembalasan yang ditimpakan kepada mereka dan adzab yang diturunkanNya kepada mereka tanpa ada seorang pun yang dapat menolaknya dari mereka? Hal ini merupakan penegasan dari makna yang terkandung dalam ayat 12 (sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras). Apabila Dia menghukum orang zhalim, maka Dia menghukumnya dengan hukuman yang keras, sebagaimana layaknya hukuman dari Robb yang Maha Perkasa lagi Mahakuasa. Ketika Nabi SAW melewati seorang wanita yang membaca ayat ini, maka beliau menjawab: “Ya, telah datang kepadaku (نَعَمْ قَدْ جَاءَنِي)” (HR. Ibnu Abi Hatim)
Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan (ayat 19): mereka selalu berada dalam keraguan, kebimbangan, kekufuran, dan keingkaran.
Padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka (ayat 20): Dia berkuasa atas mereka lagi mengalahkan, mereka tidak dapat luput dariNya dan tidak dapat melarikan diri dari kekuasaanNya.
Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur'an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh (ayat 21 – 22): Al-Qur’an yang agung lagi mulia, yang terpelihara dari segala bentuk pengurangan, penambahan, perubahan, dan penyimpangan. Tentang lauh mahfuzh ada beberapa pendapat:
• Lauh mahfuzh yang disebutkan di atas itu terletak di kening malaikat Israfil (Ibnu Parir dari Anas bin Malik)
• “Tiada sesuatu pun yang telah ditetapkan oleh Allah, baik berupa al-Qur’an, dan yang sebelumnya dan yang sesudahnya melainkan berada di Lauh Mahfuzh. Dan Lauh Mahfuzh ini berada di antara kedua mata Malaikat Israfil, tidak diizinkan baginya melihat kepadanya” (Ibnu Abi Hatim dari Abdurrahman bin Salman)
• Sesungguhnya al-Qur’an yang mulia ini berada di sisi Allah di Lauh Mahfuzh. Dia menurunkan sebagian darinya menurut apa yang dikehendakiNya kepada siapa yang dikehendakiNya dari kalangan makhlukNya (Al-Hasan Al-Bashri)
• Tidak ada ilah kecuali Allah semata, agamaNya Islam, dan Muhammad adalah hamba dan rasulNya. Maka barangsiapa yang beriman kepada Allah dan membenarkan janjiNya serta mengikuti rasul-rasulNya, maka Allah akan memasukkannya kedalam sorga” (Al-Baghawi)
• Lauh adalah lembaran dari mutiara yang putih, panjangnya sama dengan jarak antara bumi dan langit, dan lebarnya sama dengan jarak antara masyriq dan maghrib, sedangkan kedua sisinya dari mutiara dan yaqut, dan sampulnya dari yaqut merah, qalamnya dari cahaya, dan kalamNya telah tertulis di ‘Arsy dan pokoknya berada di pangkuan seorang malaikat (Ibnu Abbas). Pendapat ini didukung oleh sabda Nabi SAW: “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menciptakan Lauh Mahfuzh dari mutiara yang putih, lembaran-lembarannya dari yaqut merah, dan qalamnya dari nur serta tintanya dari nur pula. Setiap hari Allah memerintahkan kepada Lauh Mahfuzh sebanyak 360 perintah untuk menciptakan, memberi rizki, mematikan, menghidupkan, memuliakan, menghinakan, dan Dia berbuat menurut apa yang dikehendakiNya.” (HR. Thabrani)
• Lauh Mahfuzh berada di sebelah kanan ‘Arsy (Muqatil)



Bojonggede, 25 Agustus 2005
Abdul Wahid Surhim


Rujukan:
1. Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI
2. Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Al-Imam Abul Fida Ismail, Tafsir Ibnu Kasir Juz 30: An-Naba 1 s.d. An-Nas 6, Halaman 180-204, Sinar Baru Algensindo, Bandung 2004
3. Qutb, Sayyid, Fi Zhilaalil Qur’an Juz Amma – Tafsir Di Bawah Naungan Al-Qur’an, H. Bey Arifin & Jamaluddin Kafie (Penerjemah), 1984, Bina Ilmu, Surabaya
4. Ibnu Katsir, Khalid bin Musthafa Salim Abu Shaleh (Muhaqqiq), Farizal Tirmizi (Penerjemah), Tafsir Juz Amma, Penerbit Buku Islam Rahmatan, Cetakan Keenam, November 2004
5. Ibnu Katsir, Tasfirul Qur’anil Azhim, Juz 4, Maktabah wa Mathba’ah Thaha Putra Semarang


Kemampuan yang Diharapkan
Setelah mengikuti Kajian Tafsir Surat Al-Buruj, peserta diharapkan mampu:
1. Menjelaskan bahasan yang ada pada surat ini.
2. Menjelaskan makna dari kosakata baru yang pada surat ini.
3. Menerangkan secara global makna dari surat ini sambil menjelaskan setiap bahasan yang ada dalam surat ini.
4. Meneybutkan setia rukun qasam yang ada pada surat ini (al-muqsim, al-muqsam bihi dan al-muqsam alaih)
5. Menjelaskan hubungan antara setiap rukun qasam.
6. Menerangkan siapa yang dimaksud dengan as-haabul ukhduud
7. Menjelaskan makna yang dimaksud dari ayat: “qutila ashaabul ukhduud”
8. Menceritakan kisah ashaabul ukhduud dan apa yang mereka lakukan terhadap orang-orang beriman melalui rujukan riwayat yang shahih dari sunnah bukan cerita isarailiyyat atau hadits-hadits yang maudhu’.
9. Menejelaskan hubungan antara kisah ashaabul ukhdud dengan keadaan orang-orang yang beriman di mekkah ketika itu (zaman nabi Muhammad SAW), serta bagaiman seharusnya kita mensikapi kejadian yang berhubungan dengan dakwah kita di setiap zaman.
10. Menjelaskan apa yang dimaksudkan Allah SWT dalam firmannya: ínna batsya robbika lasyadiid, innahu huwa yubdi’u wa yu’iid, wah huwal ghafuuru –waduud, dzul-‘arsyil majiid dan fa’aalun lima yuriid”.
11. Menjelaskan hubungan antara ayat-ayat yang ada pada surat ini dan rangkaian ayat yang terdapat pada surat sejenis.
12. Mengambil pelajaran yang ada pada ayat-ayat di surat ini, baik itu yang berhubungan dengan aqidah, akhlak, sejarah dan nilai-nilai tarbawiyyah.
Kajian Tafsir Juz 30
Tafsir Surat ‘Abasa (80)


Muqoddimah
Surat ‘Abasa (ia bermuka masam) terdiri dari 42 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan setelah surat An-Najm (53). Dinamai “Abasa” diambil dari perkataan ‘Abasa yang terdapat pada ayat pertama surat ini [1].
Hubungan surat ‘Abasa dengan surat An-Nazi’at adalah: pada akhir surat An-Nazi’at diterangkan bahwa Nabi Muhammad SAW hanyalah pemberi peringatan kepada orang-orang yang takut kepada hari kiamat (79:45), sedangkan pada permulaan surat ‘Abasa dibayangkan bahwa dalam memberikan peringatan itu hendaklah memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang yang diberi peringatan dengan tidak memandang kedudukan seseorang dalam masyarakat [1].
Tentang garis besar isi surat ‘Abasa, Asy-Syahid Sayyid Quthb berkomentar [2]:
“Surat ini terbagi kedalam beberapa potongan (bagian) yang besar, sentuhan yang mendalam, image dan sugesti serta kesan-kesan yang unik, memberi inspirasi harmonis dalam irama dan nada musik yang sama. Potongan pertama merupakan obat dengan khasiat tertentu terhadap suatu peristiwa sejarah.
Nabi Muhammad SAW sibuk mengurusi da’wah, mengajak tokoh-tokoh Quraisy kedalam Islam ketika Ibnu Ummi Maktum, seorang laki-laki buta yang miskin itu, datang kepadanya. Laki-laki itu tidak tahu kalau Nabi sedang sibuk dengan urusan ummat. Ia datang memohon kepada Nabi agar mengajarinya ilmu agama. Maka Nabi tidak menyukainya dan bermuka masam serta memalingkan wajahnya. Allah menurunkan al-Qur’an pada bagian pertama surah ini mengecam keras akan sikap Nabi, serta menetapkan nilai kebenaran dalam kehidupan masyarakat Islam secara tegas merangsang, di samping itu juga menetapkan hakikat karakteristik da’wah ini (ayat 1 – 16).
Potongan kedua untuk mengobati keingkaran manusia, kekafiran dan kejahatannya terhadap Tuhannya. Allah mengingatkan kepada manusia siapa yang mewujudkan dirinya, asal kejadiannya, kemudahan hidupnya, kekuasaan Tuhannya untuk mematikan dan membangkitkannya kembali, kemudian kelalaiannya dalam melaksanakan perintahNya (ayat 17 – 23).
Potongan ketiga menyinggung tentang kecenderungan hati manusia terhadap kebutuhan hidupnya, yaitu makanan dan minumannya, serta makanan dan minuman binatang ternaknya. Di balik itu mengenai ketentuan serta kekuasaan Allah yang mengatur dan mengurus makanannya itu sebagaimana mengatur dan mengurus kejadian dirinya (ayat 24 – 32).
Potongan yang paling akhir menoleh kepada sifat “sangkakala” pada hari ditiupkan suaranya yang memakakkan telinga, dan menakutkan itu. Kata-katanya jelas seperti pengaruhnya yang nampak di dalam hati manusia yang kebingungan, lupa terhadap lainnya dan kepada wajah-wajah yang menunjukkan kedurhakaannya (ayat 33 – 42).
Masing-masing potongan surat ini dan ayat-ayatnya yang diketengahkan membangkitkan perasaan yang membekas di dalam jiwa.
Itulah di antara kekuatan dan kedalamannya, di mana hati dapat dipengaruhinya hanya dengan sekali sentuh saja. Di sini kami berusaha untuk menyingkapkan tentang beberapa aspek dari jangkauan yang jauh, yang kadang-kadang tidak dapat dicapai hanya dengan pandangan pertama.”





Tafsir Ayat 1 – 16 [3]
1. Asbabun Nuzul surat ‘Abasa
Banyak versi dalam menyebutkan sebab turunnya surat ‘Abasa, tetapi semua sepakat bahwa surat ini diturunkan berkaitan dengan seorang sahabat yang buta Abdullah bin Ummi Maktum. Pada suatu hari Rasulullah SAW sedang berbicara dengan para pembesar Quraisy, di antaranya Ubay bin Khalaf (menurut Abu Ya’la), Utbah bin Rabi’ah, Abu Jahal bin Hisyam, dan Abbas bin Abdul Muthallib (menurut Ibnu Jarir dan Ibnu Hatim). Beliau SAW ingin sekali agar mereka masuk Islam. Saat beliau berkhutbah dan mengajak mereka kepada kebenaran, tiba-tiba datang Abdullah bin Ummi Maktum—seorang yang telah lama masuk Islam—berdiri di hadapan beliau lalu bertanya tentang sesuatu dan ia mengulang-ulang pertanyaannya kepada Rasulullah SAW. Saat itu Rasulullah SAW menginginkan seandainya Ibnu Ummi Maktum tidak bertanya agar beliau berkesempatan untuk meneruskan khutbahnya kepada para pembesar Quraisy karena beliau amat bersemangat dalam memberi petunjuk kepada mereka. Maka saat itu beliau bermuka masam terhadap Ibnu Ummi Maktum, dengan berkata, “Tahukah kamu behwa apa yang aku katakan ini amat penting?” (menurut hadits Aisyah ra) dan berpaling darinya lalu menghadap kepada yang lain. Maka diturunkanlah surat ini. Setelah itu Nabi SAW selalu menghormatinya.

2. Langkah-langkah Operasional Da’wah
Dari sini Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah SAW untuk tidak memberi pengkhususan kepada seseorang dalam memberikan peringatan. Beliau harus bersikap sama dalam berhadapan dengan orang yang mulia dan lemah, terhadap fakir dan kaya, pembesar dan rakyat jelata, pria dan wanita, yang kecil dan besar. Allah SWT memberi petunjuk kepada yang Dia kehendaki kepada jalan yang memuaskan.

Para ulama da’wah mengarahkan kepada kita lima langkah operasional da’wah agar da’wah mencapai keberhasilannya yang gemilang, yaitu [4]:
o Komunikasi/kontak dengan berbagai individu (personal) atau الإتّصال بالأفراد
o Pemilihan personal (إختيارالأفراد)
o Pembinaan personal (تربية الأفراد)
o Pengarahan personal (توجيه الأفراد)
o Penataan personal (تنظيم الأفراد)
Ketika berkomunikasi, tidak dibatasi kepada siapapun, bahkan kepada non-muslim sekalipun kita lakukan komunikasi. Akan tetapi, ketika kita melakukan pemilihan personal maka kriteria pertama dan utamanya adalah “mau menerima perubahan (قابل التغيير) atau hanif”, baru kriteria “sebagai unsur perubahan (عناصر التغيير) atau tokoh”. Abdullah bin Ummi Maktum, mungkin dipandang sebelah mata oleh umumnya para da’i, karena beliau buta (ayat 1): tidak potensial! Tetapi beliau adalah seorang yang mau menerima perubahan:
 Datang sendiri (ayat 2)
 Datang dengan bersegera (ayat 8)
 Ingin membersihkan dirinya dari dosa (ayat 3)
 Ingin mendapatkan pengajaran, sehingga bisa menjauhkan dirinya dari perbuatan haram (ayat 4)
 Takut kepada Allah, mengikuti petunjuk (ayat 9)
Sedangkan para tokoh Quraisy itu:
 Merasa dirinya sudah cukup dengan harta dan kekuasaannya (ayat 5)

Di kemudian hari, katika Perang Uhud, beliau SAW menempatkan Ibnu Ummi Maktum sebagai penanggung jawab kota Madinah terutama sebagai imam shalat jama’ah [5], juga sebagai muadzin di samping Bilal. Rasulullah SAW bersabda, “Jika Bilal mengumandangkan adzan pada malam hari maka makanlah dan minumlah kalian hingga mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum” (HR. Bukhori). Salim berkata: ia tidak mengumandangkan adzan hingga orang-orang melihat terbitnya fajar lalu mereka berkata kepadanya adzan-lah.

3. Al-Qur’an sebagai Peringatan
Sikap lebih mengutamakan tokoh dan melupakan “orang rendahan” adalah terlarang (ayat 11). Karena sesungguhnya al-Qur’an itu peringatan untuk siapa saja. Siapa yang menghendaki, tentulah ia akan memperhatikan al-Qur’an (ayat 11-12). Al-Qur’an adalah:
 Lembaran-lembaran yang dimuliakan (ayat 13)
 Yang ditinggikan, memiliki derajat yang tinggi (ayat 14)
 Yang disucikan, terhindar dari cacat, penambahan dan pengurangan (ayat 14)
 Di tangan safarah (ayat 15):
o Para malaikat (Ibnu Abbas, Mujahid, Adh-Dhahhak dan Ibnu Zaid)
o Para sahabat Nabi SAW (Wahhab bin Munabih)
o Para penghafal al-Qur’an (Qatadah), yang menulis di dalam hati mereka (Ibnu Abbas dan Ibnu Jarir)
o Para malaikat yang menghubungkan Allah dengan makhlukNya (Ibnu Jarir dan Al-Bukhari). Dari sinilah terambil kata “as-safir” yang berarti duta (utusan) yang berusaha menjembatani hubungan antara manusia untuk kebaikan dan kedamaian
Akhlak safarah itu mulia dan berbakti (ayat 16): maka selayaknya para penghafal al-Qur’an itu bersikap baik dan menjadi teladan dalam kata-kata serta perbuatan mereka. Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang membaca al-Qur’an dan ia mahir, maka ia akan bersama malaikat yang mulia lagi berbakti, dan orang yang membaca al-Qur’an sementara ia mendapatkan kesulitan, maka baginya dua pahala.” (HR. Jama’ah). Siapakah orang yang “mahir” itu? Ustadz Yusuf Supendi [6] menyebutkan kriterianya:
o Membaca al-Qur’an dengan kaidah Tajwid
o Mengerti dan faham isi kandungan al-Qur’an
o Mengamalkan kandungan al-Qur’an
o Hafal al-Qur’an 30 juz


Tafsir Ayat 17 – 32 [3]
Selanjutnya, kembali Allah SWT membicarakan tentang hari akhir, yakni hari kebangkitan. Binasalah manusia: Apakah yang menjadikan seseorang itu kafir atau dusta kepada hari kebangkitan? (Al-Baghwani dari Muqatil dan al-Kalby) Sungguh alangkah terlaknatlah ia (Qatadah), ia adalah jenis manusia pendusta karena banyaknya ia melakukan kedustaan tanpa memiliki sandaran, bahkan ingin menjauhi kebenaran tanpa didasari pengetahuan (Abu Malik).
Allah SWT memberikan argumentasi dengan dua hal: penciptaan manusia (ayat 18-23) dan makanan yang dimakan manusia (ayat 24-32).
Dari apakah manusia diciptakan? Dari setetes air mani yang hina (77:20). Allah menciptakannya melalui tahapan-tahapan yang rumit: 250 juta sel sperma memancar dari sulbi laki-laki tapi yang berhasil bertemu dengan sel telur dari taraib perempuan hanya satu sel saja [8] lalu Allah menentukan ajalnya, rizkinya, perbuatannya dan baik-buruknya sebagaimana disebutkan dalam hadits ke-4 Arba’in An-Nawawi [7]. Kemudian Allah memudahkan jalannya (ayat 20):
o Memudahkan untuk keluar dari perut ibunya (Al-Aufi dari Ibnu Abbas, Ikrimah, Adh-dahhak, Abu Shaleh, Qatadah dan As-Saddi)
o Sama dengan firman Allah: “Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir” (76:3). Ini pendapat Mujahid, Al-Hasan dan Ibnu Zaid; ini pendapat yang kuat
Kemudian manusia mati dan dikuburkan serta membangkitkannya setelah kematian (ayat 21-22) sebagaimana disebutkan juga dalam surat 30:19-20 dan 2:259 (kisah tentang Nabi Uzair as atau Nabi Khidir as yang melewati Baitul Maqdis setelah dihancurkan oleh Bukhtanasar dan semua penduduknya dibunuh lalu salah seorang dari mereka, yakni Hizqil bin Bawar, dihidupkan lagi setelah mati selama 100 tahun [9]). Rasulullah SAW bersabda: “Tanah akan memakan seluruh bagian tubuh manusia kecuali tulang di bagian belakang dari tulang punggungnya,” para sahabat bertanya, “Bagaiamanakah bentuk dari tulang itu ya Rasulallah?” Beliau menjawab, “Seperti biji sawi dari tulang itulah kalian akan diciptakan kembali.” (HR. Bukhori-Muslim)
Allah SWT menegaskan bahwa manusia belum melaksanakan apa yang diperintahkanNya (ayat 23), maksudnya adalah:
o Orang kafir itu belum melaksanakan kewajiban yang Allah perintahkan kepadanya (Ibnu Jarir)
o Selama-lamanya seorang manusia tidak akan bisa menunaikan seluruh kewajibannya yang dibebankan kepadanya (Mujahid dan Al-Hasan)
o Untuk menghidupkan kembali tidak dilakukan sekarang hingga habis masa yang telah Allah takdirkan bagi manusia, dan Allah telah memerintahkan untuk terlaksananya takdir itu dan jika tiba masa yang ditentukan tersebut maka Allah akan membangkitkan dan mengembalikan manusia kepada bentuk semula (Ibnu Katsir). Telah diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dari Wahab bin Munabbih, ia berkata, berkata Uzai as: “Telah berkata Raja’ bin Haiwah yang datang kepadaku, ‘Sesungguhnya kuburan itu adalah perut bumi, dan sesungguhnya bumi itu adalah induk dari penciptaan, maka jika Allah menciptakan sesuatu yang Dia kehendaki kemudian sesuatu yang diciptakan itu akan binasa bersamaan dengan habisnya masa para penghuni kubur di dalam kuburnya sesuai dengan waktu yang telah Allah tentukan, bumi akan memuntahkan semua isinya dan kuburan akan mengeluarkan apa yang ada di dalamnya’.”
Kemudian Allah SWT menampilkan argumentasi kedua tentang kebangkitan: makanan yang dimakan manusia yang berasal dari bumi yang tumbuh dari padanya berbagai macam tanaman yang bisa dimakan manusia dan binatang. Allah-lah yang telah menurunkan air, kemudian air itu masuk ke celah-celah biji-bijian yang ada di dalam bumi, lalu biji-bijian (al-habbu) itu tumbuh dan tinggi hingga nampak ke permukaan bumi. Juga ditumbuhkan buah anggur (al-‘inabu), al-qadhbu: makanan binatang (Al-Hasan) atau rerumputan yang biasanya dimakan binatang dalam keadaan basah (Ibnu Abbas, Qatadah, Adh-Dhahhak dan As-saddi), zaitun (kulit yang diperas kemudian air perasannya dapat menjadi minyak untuk lentera) dan nakhlun (korma yang dapat dimakan selagi basah atau kering atau dalam keadaan mentah dimasak kemudian diperas untuk diminum airnya dan sisa perasannya dapat dimakan pula). Allah menciptakan kebun-kebun yang ghulba:
o Tebal dan banyak buahnya (Al-Hasan dan Qatadah)
o Segala sesuatu yang mengelilingi dan berkumpul (Ibnu Abbas dan Mujahid)
o Pohon yang dapat dijadikan tempat berteduh (Ibnu Abbas)
o Kebun-kebun yang pohon-pohonnya besar dan panjang (Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas)
o Pohon yang tebal di tengah-tengahnya (Ikrimah)
Allah menjadikan al-fakihah dan al-abbu. Al-fakihah adalah:
o Segala sesuatu yang mendatangkan kesenangan dari buah-buahan
o Segala sesuatu yang dimakan dalam keadaan basah (Ibnu Abbas)
o Untuk anak Adam (Mujahid, Al-Hasan dan Qatadah dari Ibnu Zaid)
Sedangkan al-abbu adalah:
o Segala sesuatu yang tumbuh dari bumi yang dimakan hewan dan tidak dimakan manusia (Ibnu Abbas)
o Al-kala’u: rumput basah atau kering (Mujahid, Sa’id bin Jubair dan Abu Malik)
o Untuk hewan (Mujahid, Al-Hasan dan Qatadah dari Ibnu Zaid)
o Segala sesuatu yang tumbuh di permukaan bumi (‘Atha)
o Segala yang tumbuh di bumi selain buah-buahan (Adh-Dhahhak)
o Tumbuhan bumi yang dimakan manusia (Ibnu Idris)
o Segala sesuatu yang tumbuh dari bumi yang dimakan manusia dan hewan (Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas)
o Rumput basah dan kering serta tempat menggembala hewan (Al-Aufi dari Ibnu Abbas)
Umar bin Khththab ra membaca surat Abasa wa tawalla dan ketika ia sampai pada ayat ini: wa fakihatan wa abba ia berkata, ‘Kami telah mengetahui maksud dari al-fakihah lalu apakah arti al-abb? Maka dijawab, “Wahai putra Al-Khaththab, sesungguhnya inilah yang kemerah-merahan warnanya.” Rupanya ia ingin mengetahui bentuknya, jenis dan zatnya.
Semua tanaman itu adalah untuk manusia dan hewan-hewan ternak yang dimiliki oleh manusia di dunia hingga hari kiamat (ayat 32).


Tafsir Ayat 33 – 42 [3]
Allah SWT di akhir surat ini kembali menceritakan tentang peristiwa kiamat: bagaimana hubungan keluarga manusia dan wajah-wajah manusia di hari itu. Apabila datang ash-shakhkhakh:
o Salah satu nama hari kiamat (Ibnu Abbas)
o Nama dari tiupan sangkakala (Ibnu Jarir)
o Jeritan pada hari kiamat, dinamakan demikian harena suara itu memekakkan telinga karena amat kencangnya hingga dapat membuat telinga menjadi tuli (Al-Baghawi)
Pada hari itu manusia lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Ia melihat mereka dan ia menjauh dari mereka karena keadaan saat itu amat menakutkan dan amat menyulitkan. Ikrimah berkata: “Seorang pria berkata kepada istrinya: Wahai istriku, suami macam apakah aku ini? Sang istri berkata: Engkau adalah suami yang baik dan selalu berbuat baik semampumu. Sang suami berkata: Pada hari ini aku minta kebaikan darimu, semoga aku bisa selamat dari apa yang engkau lihat saat ini. Sang istri berkata: Alangkah mudahnya permintaanmu karena aku merasa takut sebagaimana engkau merasa takut.” Begitu pula ia akan bergantung kepada anaknya, tapi anaknya menolaknya. Bahkan seseorang akan menebusnya (agar selamat) dengan anak-anaknya, istri, saudaranya dan kaum familinya serta semua manusia di atas bumi (al-Ma’arij: 11-14). Sesungguhnya pada hari itu tidak bisa saling memberi manfaat (Lukman: 33): anak kepada orang tuanya dan sebaliknya. Juga tidak bisa para Nabi memberi syafaat kepada manusia lainnya, kecuali yang diidzinkan Allah.
Pada hari itu manusia sibuk masing-masing, kesibukan amat sangat sehingga tidak berkesempatan untuk melihat aurat. Pada hari itu manusia dikumpulkan dalam keadaan:
o tidak bersunat
o tidak beralas kaki
o tidak berpakaian
o dibanjiri oleh keringat hingga sampai ke telinga

Pada hari itu manusia terbagi menjadi dua, yang terlihat dari wajah-wajah mereka (ini harmonis dengan awal surat ini yang menceritakan tentang “wajah” Rasulullah):
o Musfirah atau mustanfirah (bercahaya atau berseri-seri), tertawa dan bergembira ria. Itulah para penghuni surga. Ini seperti dalam surat Ali Imran: 107 dan Al-Qiyamah:22-23
o Ghabarah (tertutup debu), menutupi wajahnya yang hitam (juga disebutkan pada 3:106 dan Al-Qiyamah: 24-25). Itulah wajah orang yang kafir lagi durhaka. Kekufuran memenuhi hati mereka dan kemaksiatan mewarnai seluruh perbuatan mereka seperti di ayat lain: “Dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir” (71:27)




Maroji’
1. Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI
2. Qutb, Sayyid, Fi Zhilaalil Qur’an Juz Amma – Tafsir Di Bawah Naungan Al-Qur’an, H. Bey Arifin & Jamaluddin Kafie (Penerjemah), 1984, Bina Ilmu, Surabaya
3. Ibnu Katsir (Mufassir), Khalid bin Musthafa Salim Abu Shaleh (Muhaqqiq), Farizal Tirmizi (Penerjemah), Tafsir Juz Amma, Penerbit Buku Islam Rahmatan, Cetakan Keenam, November 2004
4. Materi “At-Tashawwur Al-Harakah Al-Islami”
5. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyyur Rahman, Sirah Nabawiyah, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 1997
6. Catatan Dauroh Al-Qur’an Ma’had Al-Hikmah, Bangka II, Jaksel
7. Al-Bugha, Musthafa, dan Muhyiddin Misto, Pokok-pokok Ajaran Islam: Syarah Arbain Nawawiyah, Robbani Press, Jakarta, 2002
8. Rasheed, Abdur, Nurcholiq dan Bharata AD, Pengantar Film Pengetahuan Populer Harunyahya Series, Global Cipta Publishing, Jakarta, 2002, halaman 1 – 22
9. Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Al-Imam Abul Fida Ismail, Tafsir Ibnu Kasir Juz 3: Al-Baqarah 253 s.d. Ali Imran 91, Halaman 60-66, Sinar Baru Algensindo, Bandung 2002





Bojonggede, 24 Maret 2005
Abdul Wahid Surhim

Disampaikan pada acara Kajian Tafsir Juz 30 di Masjid Al-Muhajirin Komplek Gaperi Bojong Gede – Ahad, 27 Maret 2005

ZIONISME INTERNASIONAL

ZIONISME INTERNASIONAL
Ust. Ihsan Tanjung


Al Anbiya :16 – 18
16. Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main
17. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya).
18. Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimua disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya).

Ikhwan Rohimakumullah

Alhamdulillah marilah pertama sekali kita satukan hati kita dalam syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat yang diberikannya kepada kita, terleebih tentunya nikmat iman dan Islam yang telah menyebabkan hidup kita bermakna, dan nikmat sehat wal afiat yang telah menyebabkan hidup kita menjadi lancar.

Ikhwan sekalian Rohimakumullah

Pada kali ini kita akan membahas bahasan maudhu mengenai zionisme internasional atau ashohyuniah al ‘alamiah. Dalam pembahasan ini kita perlu mengetahui latar belakang kenapa kita perlu membahas kajian ini. Latar belakang kita membahas kajian ini adalah kesadaran setiap muslim, mukmin bahwasanya di dunia ini ada satu pertarungan , konflik atau konfrontasi yang bersifat abadi sehingga dikenal juga dengan istilah ashiroq al’abadi, eternal conflict, eternal confrontation, antara al haq dengan al bathil, antara kebenaran dengan kebatilan. Dalam hal ini al haq diwakili oleh ahlul haq, pembela kebenarana, dan al bathil diwakili oleh ahlul bathil.

Ikhwan sekalian Rohimakumullah

Kesadaran mengenai pertarungan abadi antara haq dan batil ini sangatlah penting dan fundamental bagi setiap mukmin, karena betapapun dia sangat mencintai perdamaian dan keinginan hidup berdampingan dengan sebanyak-banyaknya pihak di muka bumi ini. Tetapi dengan adanya kesadaran ini dia akan memiliki kewaspadaan, memiliki sikap hati-hati dalam melangkah di muka bumi ini. Sebab pemahaman mengenai adanya ashiroh al ‘abadi baynal haq wal bathil, pertarungan abadi antara haq dan bathil bukanlah sebuah pemahaman yang sifatnya diada-adakan oleh kaum muslimin, tetapi dia merupakan sebuah pemahaman yang berlandaskan informasi Robbani yang datang dari Allah SWT. Di antaranya misalnya, Allah sebutkan di dalam surat yang kami kutip tadi dalam muqoddimah, yakni dalam surat Al Anbiya:16-18.

Ikhwan sekalian Rohimakumullah

Dari ayat ini jelaslah bahwa Allah SWT pertama tidak menciptakan jagad raya ini dengan senda gurau, dengan main-main, tapi ada maknanya, ada maksudnya, ada goal di belakang penciptaan langit dan bumi ini. Dan di antara maksud Allah tersebut menginginkan bahwa Al haq itu berfungsi itu berfungsi untuk menghancurkan al batil dan dari sinilah kemudian kita dapat menyimpulkan adanya ashiroq al’abadi, konfrontasi yang lestari, yang abadi antara kebenaran dan kebatilan.
Nah, ini latar belakang kita perlu membahas tema yang sedang kita bahas pada halaqoh kali ini. Yaitu tema mengenai Zionisme Internasional.
Sebab zionis internasional sebagai sebuah institusi atau organisasi internasional. Dia merupakan salah satu kalau tidak bisa dikatakan salah satu yang paling utama memerangi al Islam wal Muslimin. Sedangkan al Islamul muslimin disifati oleh Allah SWT sebagai perwakilan dari al haq itu sendiri. Dengan catatan tentunya Al Islam sebagai sebuah diin dia sempurna, tidak memerlukan tambahan lagi. Sehingga kalau al Islam dikatakan sebagai perwakilan dari kebenaran dia adalah kebenaran yang bersifat konsepsional. Adapun Al Muslimin sebagai perwakilan kebenaran bersifat operasional. Sehingga wajar saja kalau al muslimin sebagai perwakilan dari kebenaran dia terkadang berada di dalam kebenaran 100% tetapi lebih sering lagi dia tidak 100%. Nah, di sinilah sebenarnya perjuangan kita selaku kaum muslimin untuk senantiasa menyesuaikan diri kita dengan al Islam yang kebenarannya 100% itu agar kita dipercaya oleh Allah SWT menjadi representasi atau wakil dari ahlul haq itu. Yang kemudian kita diberi kepercayaan untuk menghadapi ahlul batil itu.

Nah, Saudara yang berbahagia Rohimakumullah

Zionisme sebagai sebuah faham dan juga sebagai institusi atau lembaga atau organisasi internasional, dia memiliki kekuatan utama pada orang-orang Yahudi. Sehingga dalam organisasi zionisme ini kita akan temukan bahwa orang Yahudilah yang merupakan inner corr yang merupakan inti dari organisasi itu. Dan di dalam pembentukannya sesungguhnya organisasi zionisme ini relatif baru. Kalau kita baca kitab-kitab sejarah, kita akan temukan bahwa WZO (World Zionism Organization), dia sesungguhnya organisasi yang barangkali usianya sekitar satu abad lebih. Dia didirikan diakhir abad 19, dengan tokohnya yang bernama Theodore Hertzhel. Dan perlu diketahui bahwa gerakan zionisme internasional , sebuah gerakan Yahudi yang didirikan dengan maksud utamanya adalah untuk menghimpun bangsa Yahudi seluruh dunia, dari asal manapun agar mereka menyatukan kekuatan demi tegaknya negara zionisme., yang disebut dengan Israel. Dan semenjak mereka mengadakan kongres 1 di Brussel, Swiss pada akhir abad –19 + tahun 1886 M, maka mereka berjuang keras untuk menyatukan potensi, menyatukan berbagai jenis kekuatan, baik kekuatan intelektual, financial, politik dan sebagainya demi tegaknya secara formal negara zionis Israel. Dan ternyata mereka dengan kesungguhannya betapapun dalam kebatilan, mereka kemudian mendapatkan buah dari jerih payah mereka pada tahun 1948 dimana kita ketahui akhirnya mereka telah menetapkan bahwa bumi Palestina itulah sebagai tempat dimana mereka akan mendirikan Israel raya itu.

Ikhwan sekalian Rohimakullah

Hal ini bukan kebetulan mereka pilih bumi Palestina sebagai sasaran mereka karena kalau dikaitkan dengan gerakan zionisme ini maka mereka memilih bumi Palestina karena di dalam bumi Paletina itulah terdapat suatu bukti yang disebut dengan bukit Zion. Karena bukit Zion itu adanya di Palestina itulah kemudian gerakan zionisme ini mendapatkan momentumnya yang lebih optimal. Sehingga lebih mudah untuk memancing bersatunya bangsa-bangsa Yahudi di dunia.

Ikhwah fillah Rohimakumullah

Namun demikian walaupun zionisme ini sudah barang tentu menimbulkan suatu kekuatan pada skala global internasional yang begitu hebat untuk kepentingan kebatilan yang begitu mengerikan dan mengkhawatirkan tetapi yang sayautarakan tadi sebagai sebuah wakil dari kebatilan untuk sebenarnya sebelum terbentuknya organisasi zionisme internsional itu. Sudah ada perwakilan kebatilan itu termasuk dalam hal ini perwakilan kebatilan yang lagi-lagi tetap menjadikan bangsa Yahudi sebagai inner corr nya, sebagai inti daripada gerakan kebatilan itu. Sebagai contoh misalnya: kita mengenal adanya sebuah harokah, sebuah gerakan skala internasional bernama freemassonri, dia merupakan suatu gerakan yang bersifat underground, yang mereka menghimpun berbagai personil, tokoh-tokoh, dari berbagai bangsa dan negara untuk berhimpun di dalam gerakan internasional freemassonri. Betapapun dia menghimpun berbagai dan beragam latar belakang seperti itu, tetapi lagi-lagi yang menjadi inner corr adalah al Yahud.
Nah, namun kita tidak terlalu banyak masuk ke dalam freemassonri karena ini akan lebih luas pembahasannya. Kita hanya akan menekankan kepada zionisme sebagai salah satu wakil utama dari kebatilan dizaman kita sekarang ini. Kembali ke masalah zionisme kemudian gerakan zionisme ini telah mengeluarkan semacam daftar agenda program yang sangat terkenal dengan sebutan Protokolat Zionisme. Saya bacakan bagaimana bisa tersingkapnya protokolat zionisme ini. Kutipan ini saya ambil dari sebuah buku yang berjudul Freemassonri Yahudi Melanda Dunia Islam. Ditulis oleh seseorang bernama Ade el Mardedek. Diterbitkan oleh Gema Syahidah Bandung, di halaman 106. Ada sebuah sub judul kisah ditemukannya protokolat Yahudi. Sesungguhnya telah banyak dokumen-dokumen freemassonri Yahudi yang ditemukan seperti asas freemassonri yang dirahasiakan atau yang terselubung, kode-kode rahasia dan lambang-lambang yang dirahasiakan semacamnya itu. Jadi artinya kitapun sebenarnya bisa melihat sampai di masyarakat kita yang namanya lambang-lambang, simbol-simbol daripada freemassonri termasuk simbol-simbol dari gerakan zionisme sudah cukup mewabah. Seperti kalau Anda lihat di pinggir-pinggir jalan sudah ada graviti atau coret-coret gambar bintang daud atau gambar bintang normal tapi diletakkan terbalik, itu sesungguhnya simbol kekuatan iblis atau syetan. Simbol-simbol seperti ini sudah lama ditemukan, namun dalam konteks yang akan kita bahas ini yang sifatnya berupa sebuah tulisan yang teratur, sistematik mengenai agenda-agenda, rencana jahat mereka. Kelompok Yahudi sendiri mengakui bahwa kebocoran protokolat ini akibat seorang ghoyyim, anggota freemassonri yang munafik. Ghoyyim ini artinya kelompok orang-orang non Yahudi namun mereka bisa juga dilibatkan dalam gerakan freemassonri asal dia dinilai telah lulus beberapa ujian-ujian. Rupanya ada seorang ghoyyim anggota freemassonri yang dinilai oleh pimpinan freemassonri telah munafik (istilah kita insilah atau futur). Kemudian dia yang membocorkan protokolat itu. Mereka masuk ke dalam tubuh freemassonri hanya untuk mencuri dokumen ini sejak dari awal. Dokumen protokolat yang dinamakan juga dengan program ke-7 dicuri oleh seorang wanita cantik yang sengaja dimasukkan orang untuk memata-matai kelompok freemassonri. Sedangkan wanita ini berasal dari kelompok anti freemassonri. Maka semenjak saat itulah freemassonri tidak lagi menerima keanggotaan perempuan, dia hanya menerima keanggotaan laki-laki. Dokumen itu sesungguhnya berasal dari tahun 1897 M bertepatan dengan berdirinya zionisme. Di luar sidang di Bersley, Swiss itu terdapat sidang rahasia yang diberi beban menyusun program perjuangan Yahudi itu. Jadi mereka punya semacam gerakan yang diformalkan. Dalam hal ini rapat zionisme internasional yang pertama di Swiss itu adalah sebuah bentuk konfrensi yang terbukanya. Tapi dibalik itu ada sebuah meeting yang tertutup, secret meeting, yang di dalam itulah disusunnya atau mereka para anggotanya dibebani tugas rahasia untuk menyusun program perjuangan Yahudi pada tahun 1901-1903.
Koran Rusia bernama Moskowskia Wisdomoski menyiarkan program ke-7 itu secara berurutan. Pada bulan Agustus 1903 disiarkan oleh koran Snamja. Pada tahun 1905 Prof. Seergeinilus menterjemahkan dokumen itu ke dalam bahasa Rusia menjadi sebuah buku dan bahkan diterbitkannya setelah buku itu beredar di pasaran. Bulan Januari 1917 beredarlah buku program 10. Peredaran buku-buku tersebut membangkitkan kemarahan orang-orang Yahudi Rusia karena mendapat tekanan dari Tsar (penguasa Yahudi saat itu). Pada masa pemerintahan Tsar runtuh dan berdirilah negara Rusia di bawah pemerintahan Karenski, seorang Yahudi. Pemerintah baru itu berusaha memusnahkan dokumen-dokumen termasuk buku-buku tadi. Dan disebutkan bahwa semua yang tertulis itu issu belaka dari orang-orang yang anti Yahudi. Walaupun di Rusia dianggap punah, kelompok anti freemassonri Inggris menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris, dan diberilah judul Protocols abzions.
Jadi inilah latar belakang tersingkapnya dan kita semua bisa mengetahui adanya dan apa isinya protocols abzions ini. Salah seorang penerjemah itu yakni Victor Mazden beristrikan wanita Rusia. Dari bahasa Inggris itulah timbul terjemahan dalam bahasa-bahasa yang lainnya. Diantaranya bahasa Arab, Persia, Yunani, Italia, Spanyol, dan bahasa-bahasa lainnya. Ditemukannya pengantar protokol, dinamakan protokol/pengantar/pengawal karena isinya lebih tua dari protokolat itu sendiri. Pengantar ini bertujuan untuk memperkuat persaudaraan Yahudi sedunia, membina masyarakat Yahudi agar tidak mengadakan perkawinan dengan luar bangsa Yahudi yang mereka namakan Ghoyyim.
Disebutkan pula bahwa bangsa Yahudi harus mempunyai suatu program untuk melumpuhkan bangsa lain demi suksesnya mereka menguasai dunia ini. Pengantar protokol ditemukan diketik rapi tetapi sebagian sudah rusak dan mungkin sudah hilang. Penemunya adalah seorang pemuda bernama Dirk, pencari kertas bekas. Ia menemukannya dari keranjang sampah seorang perwira Nazi. Akhirnya diterjemahkan dan disiarkan dalam majalah tahun 1948. Ini dikutip dari penulis buku ini dari asas-asas freemassonri halaman 96. Kita lihat isinya apa.

Pengantar atau pengawal protokol
Dan inilah kasih sah Yahudi, dan demi menjaga keturunan bangsa Yahudi sehingga tidak punah di muka bumi ini. Imam besar penguasa Sinagok tinggi (tempat ibadah umat Yahudi), mengkhawatirkan terjadinya kepunahan itu, disebabkan karena negara Yahudi belum berdiri kembali dan sementara sebagian bangsa Yahudi banyak mengawini perempuan ghoyyim diantara bangsa-bangsa Eropa dan Turki. Dan sesungguhnya kemurnian Yahudi itu tetap dia jaga sesuai dengan pesan Ezra yang maha mulia. Ezra itu adalah salah seorang ulama yang mereka istilahkan dengan haqom, artinya para alim mereka. Jadi mereka ini bukan saja pemimpin dalam konotasi ulama/ilmu agama saja, tetapi juga dipersepsikan oleh bangsa Yahudi pemimpin yang kaitannya menentukan siyasah-siyasah , policy atau politik. Apa kata Ezra?
Dia berkata,” Kemurnian Yahudi tidak tergoyahkan faham yang dianut baik ia seorang Qobala, Nashoro, Theosof, Kahin, ataupun seorang Muslim atau juga Atheis. Kemurnian Yahudi hanya terkotori oleh satu kotoran, yakni darah ghoyyim. Makanya mulai ditulisnya hal ini karena mereka khawatir bangsa Yahudi sudah mulai menikahi orang-ornag ghoyyim”. Ditekankan oleh sang ‘alim ini, “ Dan sesungguhnya Ezra yang maha mulia telah melarang keras perkawinan dengan bangsa lain karena akan menurunkan bangsa lain yang berbahasa lain pula. Pesan ini pesan tauroh. Apabila seorang Yahudi menebarkan Qobala dalam sebuah sinagok ataupun kanisah ataupun di luar, sesungguhnya ia telah berbuat kebaikan juga. Bila seorang Yahudi menganut nasrani, sesungguhnya telah melangkahi 3 pelanggaran, walaupun dia tetap Yahudi. Tapi jika ia menganut Nasrani untuk membuat firqoh (perpecahan) baru di dalam barisan orang-orang Nasrani atau ia membuat fitnah di dalamnya sehingga kelompok Nasrani itu terpecah, lantiklah ia menjadi seorang pahlawan dan sematkanlah bintang daud di didadanya”. Salah satu toko yang terkenal melakukan kegiatan penetrasi di barisan Nasrani adalah Paulus. Dan dalam hal ini Pauluslah yang menggagaskan dan mensosialisasikan untuk pertama kali doktrin trinitas. Walaupun doktrin trinitas itu baru mendapatkan legitimasi formalnya setelah sekian waktu wafatnya Paulus. Dimana kemudian pada konsili tertentu di Niese, Selatan Perancis, pada saat itulah kemudian trinitas diterima sebagai gagasan doktrin akidah formal gereja. Tetapi seperti kita ketahui, dengan akhirnya itu diformalkan menjadi doktrin pokok gereja maka tentunya menimbulkan perpecahan di kalangan orang-orang Nasrani.
Baik, kita lanjutkan pengantar protokol.
Ezra selanjutnya berkata,” apabila seorang Yahudi menjadi seorang filosof dan ia menemukan hal-hal baru yang mengejutkan dunia dan dapat mempengaruhi masa depan millah filsafat Yahudinya itu, ia pun harus dilantik menjadi seorang pahlawan dan sematkanlah bintang daud di dadanya”. Dalam hal ini kita mengenal salah satu tokoh yang melakukan tindakan berpenampilan sebagai filosof dan menyebarluaskan kerusakan adalah Karl Marxs, dengan gagasan Marxismenya. Ia telah mengintrodusir sebuah doktrin filosof ke falsafah tertentu yang menyebabkan kekacauan di muka bumi ini. Selanjutnya , kata Ezra lagi, “bila seorang Yahudi itu menjadi seorang Muslim, ia tetap Yahudi, tetapi ia seburuk-buruk orang Yahudi. Tetapi jika ia memasukkan faham-faham atau millah-millah Yahudi ke dalamnya sehingga kelompok-kelompok Islam itu berubah menjadi pengamal-pengamal ajaran baru, ia pun harus dilantik menjadi pahlawan dan sematkanlah bintang daud di dadanya”. Tokoh yang kita kenal dalam sejarah Islam itu adalah Abdullah bin saba’. Dia adalah seorang tokoh Yahudi yang sengaja masuk menjadi muslim secara formal, dari dialah kemudian munculnya gagasa-gagasan memilah-milah dan memililih-milih barisan para sahabat yang mulia radhiyalluhuanhum ajma’in. Dimana ada sebagian yang begitu dicintai bahkan dieelu-elukan berlebihan, sementara sebagian begitu ditolak, dikafirkan , dihujat, bahkan diharapkan laknat Allah tertimpa kepadanya. Yang dalam hal ini tokoh sahabat yang diagung-agungkan oleh Abudullah bin Saba’ ini adalah Ali bin Abi Thalib r.a. Yang bahkan sampai dikatakan bahwa Ali itu Tuhan yang maha kuasa. Na’udzubillahimindzalik.
Nah, jadi memang apa yang dikatakan oleh Ezra ini sesungguhnya betul-betul dijalankan di dalam perjalanan. Kita lihat memang Ezra ini mengucapkannya disebutkan di abad-abad belakangan ini. Tapi kenapa di dalam sejarah bahkan jauh sebelum diucapkannya dia sudah menjadi sesuatu yang terlaksana di lapangan karena memang doktrin yang dikatakan Ezra ini adalah doktrin yang sudah lama dimiliki Yahudi. Doktrin untuk menyebarluaskan fikiran-fikiran yang bisa merusak masyarakat luas sehebat-hebatnya.
Kita lanjutkan.
“Bila seorang Yahudi, kata Ezra lagi, menjadi seorang Kahin yang dapat mempengaruhi masa dengan ajarannya, ramalannya, ataupun ia menyebarkan theosofi, ataupun kebatinan yang serupa atau sejalan dengan qobala ataupun membangkitkan kebatinan suatu bangsa dan mereka itu mengingkari agama yang mereka anut pada asalnya, maka ia seorang Yahudi kelas tinggi yang harus diberi mahkota solomon di atas kepalanya. Seorang rahib yang baik adalah seorang ahli kebatinan dan seorang theosof. Seorang Yahudi harus menjadi penebar bibit faham dimanapun ia diam, dimanapun ia bermukim, dan bukan bibit agama Musa as”.
Ini yang menarik. Jadi dia bukan saja menegaskan apa-apa yang harus dilakukan yang semuanya mengandung kemungkaran, tetapi dia sampai memproteksi bangsa Yahudi itu agar jangan sampai menjadi menebar luas bibit agama nabi Musa as.
Saya ulangi redaksinya. “Seorang Yahudi harus menjadi penebar bibit faham dimanapun ia diam, dimanapun ia bermukim, dan bukan bibit agama Musa as. Karena seorang ghoyyim tetap ghoyyim, walaupun mereka menganut agamamu dan melaksanakan adat istiadatmu hanya kamu dapat mengendalikan mereka demi kepentingan Israel bangsa terpilih. Dan kamu lihat di antara bangsa Kazar dan di antara bangsa kacauan Yahudi Turki atau di antara keturunan Yunani yang menganut agamamu ataupun di antara orang Arab yang meniru agamamu, atau orang Falasya di ethiopia yang tercampuri darah Yahudi. Dan bila mereka mempunyai darah Yahudi, Yahudi kacauan namanya. Dan jika mereka berjuang di pihak Yahudi, jadikan mereka itu orang simpatisan”. Artinya jangan sampai orang-orang Yahudi terapan/kacauan ini menjadi yang inner corr, yang di barisan inti. Sesungguhnya di Amerika dan Eropa meraka berjuang di pihak Yahudi dan atas nama Yahudi, walaupun mereka tetap harus memanfaatkan Yahudi-Yahudi terapan ini, karena bagaimanapun mereka bisa menjadi anak-anak buah mereka.
Berkata Imam Ezra,”Hendaklah kamu berhati-hati terhadap mereka yang memilih agamamu sebagai agamanya, karena seorang ghoyyim tetap kambing perahanmu. Dan jika ternyata mereka itu berdarah ghoyyim, berdarah kacauan, pecatlah dia dari kebangsaanmu itu dengan siasat agar ia tetap menguntungkan kamu. Sesungguhnya telah dibuatkan bagi mereka suatu kubu yakni kubu freemasson yang beratus-ratus dengan nama yang memukau dan kesosialan yang memukau”. Ada perbedaan antara freemassonri dengan zionisme. Kalau zionisme itu mengharuskan anggotanya itu Yahudi, sementara freemassonri bisa jadi anggotanya bukan Yahudi. Makanya freemassonri itu, dia adalah sebuah organisasi yang sifatnya underground dan memiliki lapis-lapis/tingkatan-tingkatan yang satu tingkat ke tingkat berikutnya itu memerlukan ujian-ujian dan ada baiatnya sendiri. Dan untuk orang yang non Yahudi, dia tidak akan bisa sampai ke tingkat yang tertinggi tentunya. Kalau tidak salah keseluruhan tingkatan itu ada 36, sedangkan orang non Yahudi hanya bisa sampai ke tingkat 33. Adapun tingkat selanjutnya itu haruslah orang yang berdarah Yahudi asli.
Masih menurut Ezra, “Semula seorang ghoyyim itu bersihkanlah fikirannya, kosongkanlah jiwanya sekosong-kosongnya, sehingga tiada tersisa ujung akarnya pun. Lalu masukkanlah faham freemasson sehingga ia benar-benar menjadi pemikir freemassson itu. Dan jika ia lulus, jadilah ia freemassson sejati”. Artinya begini, orang ghoyyim, keterlibatannya di dalam freemassonri itu keterlibatan yang makin ia meningkat levelnya harus semakin dipastikan bahwa latar belakang atau asal usul pemikiran masa lalunya itu betul-betul sudah tersingkirkan. Makanya baiat demi baiat dari satu level ke level berikutnya itu menggunakan sebuah cara yang perlahan tapi pasti. Membuat orang itu meninggalkan identitas asalnya. Misalnya pada level 1, jika ia seorang muslim bergabung dengan freemassonri, ia harus berbaiat di hadapan Al Qur’anulkarim. Pada level 2, kalau ia dianggap lulus untuk masuk, maka ia akan berbaiat di hadapan Al qur’an dengan sepotong lilin yang dipasang di samping Al Qur’an. Pada level 3 ditambah lagi, yang menjadi saksi baiatnya adalah Al Qur’an, lilin dan pisau belati. Terus, level 4 ditambah lagi benda-benda lain yang akan mengelilingi Al Qur’anulkarim. Pada level 7 – 8, benda-benda lain itu sudah sedemikian banyaknya sambil Al Qur’annya sudah disingkirkan. Ini merupakan teknik atau metoda mereka yang secara perlahan namun pasti menghilangkan asal-muasal seseorang. Ini yang disebut dengan ia harus ditanamkan untuk menjadi freemasson sejati. Dan kita jangan lupa, kata freemasson sendiri terdiri dari 2 kata. Free itu bebas, masson (diambil dari bahasa Perancis) yang berarti rumah. Mereka menginginkan mendirikan rumah besar mereka yang namanya Israel itu. Yang mana mereka harus memastikan bahwa setiap orang yang bergabung di dalam barisan mendirikan rumah itu adalah orang-orang yang betul-betul sudah terbebaskan. Tidak lagi berfikir kecuali untuk menegakkan masson tersebut, minimal menjadi simpatisannya.
Kita lanjutkan. Masih pengantar protkol tadi. Kemudian imam Ezra berkata,”Dan jika seorang Yahudi penyebar bibit itu menemukan sebuah lembaga keagamaan dan jika perlu goyahkanlah lembaga itu. Tetapi jika kuat dan tetap berdiri tegak, carilah jalan lain diantaranya, tunjuklah seorang diantara tamatan lembaga itu mennjadi pemegang beasiswa untuk meningkatkan ilmu dari ilmu yang dia anut. Kemudian dengan biayamu itu masukkanlah ia ke perguruan tinggi freemasson terselubung ilmiah. Ia dididik dengan memasukkan jiwa ilmiah sehingga ia sadar dengan kefreemassonriannya itu tetap ia awwam dalam hal itu dan dianggapnya itulah faham yang benar yang ilmiah. Berilah ia selembar ijazah kehormatan dengan gelar-gelar memukau sehingga ia menjadi bangga terhadap apa yang sudah ia geluti selama ini. Jika perlu kembalikanlah ia ke kandangnya dan nanti ia akan membawa pembaharuan di dalam kandangnya itu sedikit demi sedikit, setingkat demi setingkat walau ia tidak menjadi seorang freemasson ia membawa misi freemasson.
Dengan faham pembaharuannya ituu organisasi ataupun lembaga lainnya akan pecah, di samping ada penentang di situ pula ada pendukuungnya. Dan jika perlu adakanlah persahabatan antara lembaga-lembaga freemasson itu dengan lembaga-lembaga luar freemasson. Diantaranya tukar menukar murid. Seorang murid freemasson akan menjadi penebar bibit dan anak titipan itu telah siap pula menerima bibit-bibit faham freemassonri. Sesungguhnya telah terjadi secara berulang penguasa ghoyyim hendak memusnahkan bangsa Israel. Ingatlah tatkala para farao (para raja mesir kuno/fir’aun) hendak memusnahkan bangsa Israel, yang terkena bahaya adalah Farao dan tentaranya sendiri, sedangkan bangsa Israel itu selamat. Begitupun ketika zaman Nebuket Nazar bangkitlah Daniel menjadi pelestarian atau yang melestarikan bangsa dan pembina bangsa dan akhirnya bangsa Israel dapat kembali.
Manakala bangsa Arab baru mengambil Yatsrib dan Khaibar dari tangan bangsa Israel dan bangsa Israel terusir, bangsa Israel dapat merasuk ke dalamnya sehingga mereka pun pecah karena jarum berbisa Yahudi telah ada di dalam dada-dadanya. Tatkala terusir Yahudi di Andalusia, Yahudi pun mendapat untung besar karena akal Yahudi sendiri. Yahudi tersingkir dari Spanyol tetapi ditemukan benua baru yang sangat menguntungkan bangsa Israel itu. Benua itu adalah benua Amerika.
Jadi mereka kemudian karena terusir dari Andalusia dari Spanyol, tetapi kemudian mereka menemukan the land of hope, sebuah tanahan harapan baru yang disebut dengan Amerika. Yang kemudian ini sangat jelas kaitannya karena Christopher Colombus itu sendiri adalah seorang al yahud.
Kita lanjutkan.
“Wahai penakluk eropa, kata imam Ezra, bangsa Yahudi bukanlah kambing perahan dan bangsa Yahudi berusaha memasuki hati-hatimua dan ke dalam jantungmu, pada saat jantung dan hatimu berhenti dan bangsa Yahudi mengganti dengan jantung dan hati yang lain sehingga otakmu akan menuruti hati yang baru”.
Di dalam buku ini selanjutnya ada peringatan yang diberikan oleh penulis buku ini, isinya :
Kita sebagai umat Islam harus berhati-hati akan seribu satu siyasah mereka dan pegang teguhlah Al Qur’an da sunnah nabi SAW. Kajilah sesuai dengan kajian ulama salaf dan berhati-hatilah terhadap faham-faham baru yang membawa nama Islam, tetapi isinya bertentangan dengan Islam itu sendiri. Kitapun harus berhati-hati terhadap bujuk rayu mereka, sebab seorang freemasson selalu adaptasi dengan lingkungan yang ia tempati. Dan dari tempat itulah ia memasang jerat-jerat yang halus.
Sekarang apa hubungan antara pengantar protokol dengan WZO. Dalam kongres WZO ke-25 di Yerussalem pada bulan Desember 1960 – Januari 1961, telah diputuskan beberapa perkara,
1. Organisasi-organisasi Yahudi non zionis bekerja sama dengan WZO dalam perwakilan Yahudi, Zews Agency.
2. Menciptakan kerja sama untuk menyatukan program Yahudi non WZO dengan program WZO demi kesatuan dan persatuan Yahudi
3. Menampung program Yahudi non Zionis uuntuk kepentingan Israel.
4. Mengubah program yang kurang sesuai dengan situasi sekarang dan menambah program-program baru.

Bangsa Yahudi itu mempunyai beberapa organisasi yang bergerak dalam pelbagai bidang diantaranya keagamaan, ekonomi dan pendidikan. Yang bergerak dalam bidang politik bersatu dalam WZO.

Sekarang kita masuk ke dalam protokolnya itu sendiri.
Inilah metode penguasaan negara dan ekonomi dunia agar semua kekuasaan pemerintahan dan ekonomi berada dalam pengaturan Bani Israil.
1. Sudah termasuk kewajiban kita untuk memperkuat keyakinan dan mengembangkan kemaksiatan, agar kemaksiatan lebih banyak daripada amal kebajikan di muka bumi ini. Karena itulah jalan yang utama untuk menguasai dunia. Caranya yakni dengan meminjam tangan para penjahat untuk mengadakan makar, kudeta, meletuskan pemberontakan, peperangan, dan cara lain yang mempergunakan kekerasan dan kekuatan. Adalah Quwah Yahudi itu terletak padda kebebasan bersiasat (menghalalkan segala cara). Kita kenal dengan faham machiavelisme, kebebasan bersiasat untuk menguasai seseorang diri agar ia membantah pada atasannya itu dengan ia mempergunakan emas, uang, dan sejenisnya. Sehingga akan terkuasailah pihak atas dan pihak bawah. Maka bantulah rakyat itu untuk meletuskan pemberntakan dan lakukanlah penekanan pada kedua belah pihak yang tengah berbantahan itu dengan berbagai siasat tipuan dan pemalsuan, sehingga cara itu mempermudah kita menguasai dunia. Sebagai contoh, pengobaran revolusi Perancis yang menarik perhatian dunia itu hanya dengan semboyan kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan.
2. Kita harus dapat mempergunakan siasat pencabut tongkat uumat dari adat istiadat dan kebiasaan yang lazim. Semua manusia memerlukan makan, minum, pakaian, uang, dan emas. Karenanya sangat diperlukan hadirnya ahli-ahli perbankan Yahudi untuk menghancurkan bursa dan membajakkan pasar dari tangan ghoyyim. Dengan cara demikian, penguasapun bertekuk lutut dan meminta bantuan kita. Maka pergunakanlah kesempatan ini dengan suatu siasat, sehingga mereka mematuhi dan menyetujui program kita. Dan kita pun perlu menguasai perkoranan, penerangan, dan periklanan.
3. Orang Yahudi harus tegas dalam menetapkan siasat. Dalam peraturan kepartaian yang dapat menghancuurkan bangsa karena sudah lazim bahwa suatu partai hancur menghancurkan dengan jalan perdebatan metoda dan pertengkaran. Dan sementara itu penurunan harkat kekurangan dan kemiskinan kian merata dan cukuplah menampakkan diri. Bila sudah terjadi demikian, terbukalah jalan bagi kita untuk menebarkan bibit revolusi dan kemakmuran rakyat. Pada saat itulah kita dengan mudah menghantam penguasa dengan menghasut rakyat ddan jika jatuhlah kekuasaan itu di tangan rakyat maka sudah lazim bahwa mereka itu bukan ahlinya. Dan kita pun yakin bahwa mereka itu akan memerlukan bantuan kita. Dan kita harus dapat mengendalikan mereka dengan satu fatwa siasat yang berbunyi : Hendaklah mereka itu diarahkan pada 2 pilihan, sosialisme atau kapitalisme. Karena pada saat itu mereka telah menjadi sahabat kita dalam pemahaman zionism, sehingga jumlah pihak kita bertambah. Mereka pun dapat kita jadikan sebagai pion penghantam lawan lainnya. Itulah program kita dalam usaha untuk memperkecil jumlah lawan sehingga mempermudah cara penaklukkannya.

Subhanallah, kalau butir demi butir ini kita baca, semakin fahamlah kita betapa mengapa dunia sekarang ini menjadi kacau balau. Karena disatu sisi pengaruh dari pada protokolat ini sudah begitu mendunia dan menggurita, sementara isi dari pada protokolat itu sendiri betul-betul merupakan bencana, kehancuran bagi umat manusia, khususunya bagi umat islam. Sementara itu dari pada protocol of zionis itu sendiri jelas tegas memperlihatkan niat, maksd, rencana-rencana kebatilan yang sangat mengerikan, mengkhawatirkan. Ditambah lagi kemudian kita baca tadi 3 butir dari protocol of zionism itu rasanya sambil kita mendengarkan protocol itu di kepala kita sudah membayangkan contoh-contah faktual yang memang sudah terjadi. Sehingga protocol of zionism itu bukan lagi merupakan sebuah hipotensis-hipotensis perencanaan kegiatan tapi dia memang sudah sesuatu yang berlangsung sehingga penulisannya yang baru kita baca sekarang sifatnya hanya membuat kita semakin percaya bahwa ini memeng sesuatu yang rencananya sudah sangat matang dan akan berjalan. Untuk itu apalagi kita hidup disuatu zaman dimana zionisme yang diniatkan berdirinya untuk menyatukan bangsa yahudi sedunia dan untuk mendirikan israel, dia memang sudah berdiri. Maka kita perlu menyadari betapa perjuangan yang harus kita lakukan itu sangatlah berat, kita dituntut sngat banyak sekali untuk melakukan pembenahan diri didalam menyambut seruan Allah SWT di dalam surat Al-Anfaal : 160
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka segala jenis kekuatan yang bisa engkau siapkan dan kekuatan berupa armada perang berupa kuda-kuda tambatan/pilihan yang merupakan simbolisasi armada perang, umtuk menggetarkan musush-musuh Allah dan musuh-musuh-mu dan orang-orang yang kamuu tidak mengetahui mereka tetapi Allah mengetahui mereka”.
Maksudnya Al-Munafiquun yaitu orang-orang yang tidak secara formal menyebut dirinya yahudi, namun secara operasional, idiologis konsepsional mereka berpihak kepada ziolisme internasional, kepada ahlul batil kita dapat melihat sekarang setelah berdirinya israel betapa terorisme penjajahan israel ats bangsa palestina, dia bukanlah semata-mata sebuah penjajahan yang sifatnya kebangsaan tetapi dia adalah penjajahan terhadap umat islam sedunia bahkan umat manusia seduna. Karena apa, dibalik seluruh rencana/ protokolat mereka sesungguhnya mereka tidak mempunyai sedikitpun kebaikan bagi kemanusian.

Ikhwah sekalian Rohimakumullah

Maka kesadaran kita akan hal ini membuat kita menjadi mengerti mengapa tidak kurang seorang ulama besar seperti Asy Syeikh Yusuf Al Qordhowi mengatakan atau mengutarakan sebuah semboyan yang berbunyi Harbuuna maal yahud harbul wujud, peperangan kita dengan Yahudi adalah perang eksistensi. Sebab apa, jika kita yang mengaku mukmin mengakui sebagai ahlul haq itu berada dalam posisi yang menang menghadapi Yahudi yang kita pahami merupakan ahlul bathil, dengan sendirinya eksisitensi kebenaran itu akan kokoh di muka bumi. Tapi sebaliknya, jika kita biarkan diri kita dalam kelemahan komitmen kebenaran itu sendiri sehingga kebatilan yang walaupun dalam kebatilannya itu semakin hari semakin kokoh di dalam networking mereka, di dalam nidzom, di dalam tatanan infra/supra struktur mereka, maka dengan sendirinya kita akan menyaksikan betapa kebatilan itu merajalela, sementara kebenaran dan seluruh pembelaannya itu terpaksa berada di bawah angin.

Ikhwah fillah Rohimakumullah

Namun ada satu yang harus kita pahami, kalau kita menyebutkan bahwa harbuuna maal yahud itu harbul wujud, peperangan kita dengan yahudi adalah perang eksistensi, sesungguhnya umat Islam sebagai sebuah eksistensi bisa saja musnah, tetapi Islam sebagai representasi kebenaran yang 100% kebenarannya dari Allah SWT, mustahil bisa dimusnahkan. Apalagi kalau sampai kita berfikir bahwa kedaulatan Allah SWT di muka bumi ini terkalahkan oleh kedaulatan bangsa Yahudi. Na’udzubillahimindzalik. Tidak sehari pun, tidak sejam pun, tidak sedetik pun itu bisa terjadi. Betapapun merajalelanya pembela-pembela kebatilan di muka bumi ini dengan segala supra dan infra struktur mereka, tapi sesungguhnya kita orang beriman tetap meyakini bahwa Allah SWT adalah malikal mulk, pemilik bahkan raja dari kerajaan di muka bumi ini. Sehingga bagi Allah SWT jika ingin menghancurkan hegemoni dari kebatilan orang-orangYahudi itu. Tetapi permasalahannya bukan di situ, permasalahannya adalah bagaimana kita yang sudah menyatakan komitmen kita sebagai ahlul haq terlibat di dalam upaya menjadi pion-pion Allah SWT, hamba Allah ST yang akan diberi kepercayaan untuk menghancurkan kebatilan itu. Sebagaimana ayat yang tadi kita jadikan pegangan dimana Allah menyatakan bahwa, Allah berkehendak untuk melontarkan kebenaran itu terhadap kebatilan sehingga kebatilan itu akan tersungkur jatuh dan dia akan musnah semusnah-musnahnya. Dalam ayat yang lain lagi dikatakan’
“Jaalhaqqu wajahaqqol bathil, minal bathila kajahuqo”
“Telah datang kebenaran dan kebenaran itu pasti datang, dan kebenaran itu akan memusnahkan kebatilan”. Dan kebatilan itu adalah sesuatu yang kaana jahuqo yang pasti musnah.

Ikhwah fillah Rohimakumullah.

Oleh karena itu kita harus waspada, kita harus meningkatkan kesadaran kita bahwa betapapun kita punya agenda yang aneka rupa dalam hidup kita keseharian, agenda persiapan diri yang kaitannya untuk melawan musuh-musuh Allah SWT. Tapi sesungguhnya seluruh informasi, seluruh data yang bisa kita peroleh untuk semakin menyadari bahwa kita ini harus waspada itu harus kita miliki. Dan itulah maksud daripada materi kita, kenapa kita perlu membahas zionisme internasional. Supaya kita ma’rifatul bathil, kita mengerti apa itu kebatilan dengan segala kiprah-kiprahnya sebab Islam ini memerintahkan kita bukan sekedar mengenal kebenaran supaya kita bisa berpihak kepada kebenaran, tapi kita juga harus mengenal kebatilan supaya kita bisa menjauh dari kebatilan. Ada sebagian saudara-saudara kita yang sedemikian tidak ingin terkontaminasi oleh kebatilan, sampai tahap mengenal kebatilan pun tidak mau ia lakukan, padahal sebenarnya mengenali kebatilan itu merupakan salah satu bagian dari upaya untuk bisa mengalahkan kebatilan itu sendiri. Makanya doa kita sendiri yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW berbunyi,
Allahuma arinal………………………

“Ya Allah ya tuhan kami, perlihatkan kepada kami yang benar itu benar dan berikanlah rizki kekuatan untuk selalu berpihak kepada kebenaran itu dan tunjukkanlah pula kepada kami ya Allah yang batil itu sebagai kebatilan dan berikanlah kami rizki kekuatan untuk senantiasa dapat menjauh dari kebatilan itu bahkan untuk dapat melawannya, mengkonfrontir kebatilan itu sehingga kebatilan mudah-mudahan akibat tangan kita atas ijin Allah ia akan musnah dan tereliminir”.

Ikhwah fillah Rohimakumullah

Kita perlu melihat beberapa contoh daripada penyebarluasan paham zionisme ini di negri kita sendiri. Siapa yang bisa memberikan contoh saya persilahkan.

Contoh 1

Adanya hari-hari besar yang bukan hanya tidak selaras dengan budaya Islam, tapi juga tidak selaras dengan budaya Indonesia. Misalnya Valentine’s day, dengan dalih kasih sayang padahal dia sebenarnya sebuah legitimasi penyebarluasan free sex, kebebasan hubungan pergaulan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim. Begitu juga hari natal yang begitu diramaikan dan dibesarkan padahal negri kita ini negri yang mayoritas muslim. Tapi aneh kalau di bulan Desember di kota-kota besar seperti di Jakarta lebih hebat peenyambutan hari natal daripada idul fitri. Seperti kita dengar di supermarket-supermarket rasanya lagu-lagu natal itu jauh lebih berkumandang daripada lag-lagu keislaman. Wallahualam bishowab.

Contoh 2

Dalam hal pendidikan, anak negri di sekolahkan ke luar negri dengan bea siswa dan setelah selesai kembali ke negrinya dan kemudian menyebarkan faham-faham baru yang cukup kontroversi.

Saya kira di berbagai aspek sudah ada bukti, di dalam protokol ini pun menyebutkan pentingnya menyebarluaskan perkara-perkara yang sifatnya jelas-jelas kerusakan. Contoh : kita harus menguasai perniagaan barang-barang mewah dan segala perhiasannya dan dapat melumpuhkan kekayaan mereka, hendalah mempergunakan siasat untuk mempersengketakan dan memecah belah di antara kaum buruh dengan memperniagakan opium (candu), hasyis (mariyuana), ganja, obat-obat bius, minuman keras serta semua perkara yang merangsang dan faham kebatilan yang semua itu dapat menghancurkan akhlak. Ini jelas bagaimana kita menyaksikan sendiri sekarang begitu suburnya penyebarluasan narkoba dan dia sudah tidak lagi dalam satu bentuk paket tetapi dia adalah aneka paket. Bahkan penyebarluasan narkoba itu sudah sampai ke tingkat anak SD, melalui permen.
Di bidang budaya seperti misalnya sekarang ini yang paling mudah dijadikan senjata untuk menghancurkan generasi muda kita adalah dengan nyanyian, musik, lagu. Bahkan di dalam jenis aliran musik tertentu, khususnya aliran rock itu dikenal dengan aliran musik saitonism (aliran setanisme). Yang salah satu tokohnya yang begitu dibesarkan, diagungkan sampai dibuatkan gambar-gambar atau logo-logo di t-shirt yang padahal sudah jelas tokoh tersebut ketika mengakhiri hidupnya itu dengan bunuh diri. Dia adalah Kurt Cobain, tokoh dari barat, Amerika yang dikenal sebagai tokoh aliran musik setanisme. Dia setiap kali mau konser harus melakukan ritual-ritual setanisme dengan bentuk misalnya menyembelih seekor tikus dan meminum darahnya. Dan itu dilakukan dengan sebuah format ritual tertentu di hadapan simbol-simbol setan yang memang dilakukan di ruang rias dia menjelang dia masuk ke atas panggung.

Contoh 3

Pornografi di kota besar sampai di desa.
Ditambah lagi dengan dibubarkannya departemen penerangan RI. Sehingga tidak ada lagi kontrol dari pemerintah terhadap perkembangan media-media yang mengarah kepada alasan hiburan atau seni, padahal sebenarnya menyebarluaskan keruusakan dan sekarang kita bisa saksikan sendiri betapa vulgarnya gambar-gambar bahkan tulisan-tulisan. Dan bukan hanya masalah-masalah pornografi, tetapi juga penyebarluasan kerusakan akidah, penyabarluasanfaham kemusyrikan, faham kebatinan begitu hebat sekarang di tengah masyarakat kita.

Ikhwah Sekalian Rahimakumullah.

Namun sudah barang tentu kita tidak bisa melepaskan dari satu aspek kehidupan yang sangat besar pengaruhnya kepada publik yaitu aspek politik. Aspek itu juga luar biasa pengaruh zionisme di negeri ini. Sebagai contoh bagaimana di negeri yang mayoritas muslim ini bisa terpilih seorang presiden yang pada hari dia terpilihnya anggota parlemen di negeri ini bersholawat dan takbir, tetapi pada saat yang sama anggota parlemen di Israel sana mereka pun bertepuk tangan gembira atas terpilihnya presiden ini. Padahal presiden ini secara status formal dikenal sebagai seorang yang katakanlah tokoh Islam, Kyai. Hal ini telah menarik perhatian seorang wartawan dari Timur Tengah, yang bernama Fahmi Huwaidi, seorang wartawan kawakan dari Mesir yang beberapa hari setelah yang Wahid ini terpilih menjadi presiden pada tanggal 26 Oktober 1999, maka harian Al-Ahromal Qohiriah yang termuka se-Timur Tengah bukan hanya se-Mesir, menerbitkan wawancara panjang lebar antara Fahmi Huwaidi dengan yang Wahid ini. Dimana didalam wawancara panjang lebar itu, perlu saya beri catatan di sini bahwa wawancara tidak berlangsung tanggal 26 Oktober 1999 yang nota bene merupakan hari setelah yang Wahid ini terpilih menjadi presiden, tetapi wawancara ini berlangsung sudah sekian bulan sebelumnya yaitu bulan Maret 1999 dan langsung diadakan di rumah yang bersangkutan. Dalam wawancara itu banyak hal yang diutarakan oleh yang satu ini, tetapi yang saya ingat betul dia mengatakan 4 hal setidak-tidaknya. Dia berkata:
1. Indonesia akan tetap tentram dan stabil selagi syariat Islam tidak diberlakukan.
2. Saya paling tidak suka dengan partai-partai Islam di Indonesia yang membicarakan tentang syariat Islam.
3. Saya paling benci dengan negara-negara Arab yang berusaha menerapkan syariay Islam.
4. Sejujurnya dalam hati saya jika Anda beertanya, Israel itu lebih dekat daripada negara-negara Arab.
Nah, sang pewawancara ini sampai menuuliskan di dalam wawancara itu, Alhamdulillah orang ini tidak bisa melihat tatkala kami bertiga yang mewawancarai di saling celingukan saking terkejutnya mendengarkan ucapan-ucapan orang ini.

Saudara yang berbahagia Rohimakumullah

Ini adalah satu gambaran yang saya kira bukan hanya di Indonesia, tapi di banyak negri-negri kaum Muslimin lain. Wajar kalau kemudian di bidang politik pun mereka begiru berpengaruh, begitu mencengkeram. Karena apa, mereka (Yahudi) itu sangat menginginkan, ingin memastikan bahwa pemimpin-pemimpin di seluruh dunia, apalagi di negri kaum muslimin, seperti Indonesia sebagai yang terbesar kaum musliminnya itu haruslah pemimpin politik yang dapat mereka atur-atur, yang dapat dikendalikan. Sebagai contoh yang dapat menguatkan pendapat seperti ini, bagaimana ketika kita lihat kemarin ketika pemilihan presiden Amerika Serikat yang terakhir. Kenapa terjadi kontroversi berkepanjangan setelah pemilihannya berlangsung kenapa tidak bisa keluar hasil pemilihannya dengan cepat. Sampai ada waktu + satu bulan barulah bisa diputuskan oleh Mahkamah Agung di Amerika Serikat siapa yang sepantasnya menang. Apakah Bush atau Algore. Padahal secara hitung-hitungan suara sudah cukup jelas sebenarnya Bush yang memenangkan pertarungan pemilihan presiden di AS. Dia harus berlangsung sekian lama sampai akhirnya Mahkamah harus turun tangan, karena sesungguhnya lobby Yahudi meenginginkan, menjagokan Algore sebagai pemenang presiden AS. Tetapi karena rakyat Amerika cenderung kepada Bush, mereka berusaha dengan sekuat tenaga mereka, dengan lobby-lobby mereka agar hasilnya bisa memenangkan Algore. Tapi ternyata sudah terlalu sulit untuk bisa mengelabui jika tahapannya sudah sedemikian rupa. Dan inipun bukan berarti kita harus begitu yakinnya bahwa Bush ini penenetang Yahudi. Ini masalahnya adalah pilihan bagi orang-orang Yahudi mana yang lebih baik.

Saudara yang berbahagia Rohimakumullah.

Oleh karena itu, pantaslah kalau Nabi kita Muhammad SAW dalam berbagai kesempatan, salah satunya dalam riwayat yang mutafaq '‘laih bersabda :
”Laa takuumu saah, hatta yuqootilalmuslimuunal yahud……………

“Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum kaum muslimin memerangi kaum Yahudi sehingga pada hari pperangan itu, pohon-pohon dan batu-batuan pun berbicara memanggil tentara Islam. Hai Muslim hai ‘abdallah di belakangmu ada Yahudi yang bersembunyi, bunuhlah ia, kecuali pohon ghorqod, karena sesungguhnya pohon terseebut adalah pohon milik orang Yahudi”.

Konon katanya pohon ghorqod banyak ditanam di sana, yang menunjukkan betapa orang Yahudi lebih percaya kepada hadits Nabi SAW daripada kita sendiri. Laa haulaa wa laa quwwata illabillah.

Saudara yang berbahagia Rohimakumullah

Lantas bagaimana kita bisa menanggulangi kekuatan zionisme internasional secara khusus dan kekuatan Yahudi secara umum. Jalan keluarnya tidak lain adalah mari kita kembali kepada pesan-pesan Ilahi, pesan-pesan Nabawi. Dimana pesan Ilahi cukup jelas bahwa Allah memerintahkan agar hendaknya kita semua mempersiapkan diri dengan segala jenis kekuatan termasuk kekuatan armada perang. Karena hanya dengan cara itulah kita dapat menghadapi mereka. Dan perlu diketahui adalagi hal lain yang terkait dengan pembahasan kita yang sangat fundamental, yaitu adanya sebuah hadits dimana Rosulullah SAW bersabda, diriwayatkan oleh Imam Ahmad,
………………….
“Dajjal akan keluar dari kampung Yahudiah, kota Asbahan yang bersamanya ada 70.000 orang Yahudi yang menjadi pengikut atau pengawal-pengawalnya”.

Saudara sekalian Rohimakumullah.

Kita sudah lama mendengarkan cerita tentang dajjal, tetapi mungkin saking sudah lamanya kitapun sudah tidak ingat lagi dengan apapun matri-materi yang selama ini kita bahas. Padahal sebenarnya permasalahan Al Masiihud dajjal adalah permasalahan yang sangat besar, sampai-sampai Nabi di dalam hadits yang lain menyatakan,” A’zhomufitnah fitnatuddajjal”. Fitnah yang paling besar adalah fitnah munculnya al masiihud dajjal.

Saudara yang berbahagia Rohimakumullah.

Melalui hadits ini kita diingatkan bahwa dajjal ketika ia muncul nantinya, dia akan muncul bersama 70.000 tentara Yahudi. Artinya, sesungguhnya kalau sekarang kita membayangkan bahwa kekuatan Yahudi atau zionisme internasional sekarang kita membayangkan bahwa kekuatan Yahudi atau zionisme internasional sudah sedemikian menggurita, tapi sebenarnya ini belum sampai kepada puncak daripada pengaruh kebatilan mereka. Karena apa, puncak pengaruh kebatilan itu akan terjadi pada saat pemimpin besar mereka muncul yaitu al masiihud dajjal. Dan ini merupakan min asrootisaah, di antara tanda-tanda akan datangnya hari kiamat. Dan kita semua ketika mengkaitkan dengan perintah Allah tadi, “ waa’idullohummastatho’tumminquwah wamin ribatihil khoili”, maka kita harus mengkaitkan kerangka perlawanan bukan saja menghadapi para pengawal, para pengikut, tapi juga menghadapi sang pemimpin dajjal itu sendiri. Walaupun berdasarkan hadits-hadits yang shahih, nanti yang akan mampu menghancurkan dajjal adalah munculnya kembali Nabi Isa as, yang juga dikuatkan oleh hadits-hadits yang shahih, dan kita insya Allah akan berada di belakang Nabi Isa as, untuk melawan al masiihud dajjal itu.

Saudara yang berbahagia Rohimakumullah

Kita tidak tahu kapan dajjal itu akan muncul. Tetapi yang pasti, berdasarkan istilah dajjal itu sendiri artinya adalah kepalsuan. Kita harus masuk ke dalam barisan yang hakiki, barisan kebenaran, yang barisan tersebut nantinya dipimpin oleh Nabi Isa as untuk menghancurkan dajjal dan juga bersama Imam Mahdi ra, yang nantinya kita akan bersama-sama bahu membahu melawan dajjal itu.

Saudara yang berbahagia Rohimakumullah

Tema ini menjadi sangat penting karena sesungguhnya segala daya dan upaya yang dilakukan oleh zionisme internasional, oleh kebatilan internasional, tampaknya merupakan tamhid, introduksi, muqoddimah bagi datangnya pemimpin besar mereka. Seehingga ada seorang pemikir dari Inggris bernama Ahmad Thompson, menulis buku berjudul sistem dajjal. Dimana di dalam buku tersebut beliau mengatakan , dajjal itu mempunyai 3 sisi, yaitu sisi sebagai kekuatan ghaib, kedua sisi yang terkait dengan gejala budaya global, dan ketiga sisi yang terkait dengan oknumnya (dajjal).
Menurut Ahmad Thompson, sisi yang satu dan dua sudah ada sekarang. Maksudnya adalah bahwa sekarang ini ada semacam upaya untuk melahirkan sebuah budaya global yang seragam di seluruh dunia. Sebagai contoh, kalau seandainya anak muda ingin merujuk kepada rujukan musik mereka semua dengan budaya MTV. Di bidang ekonomi, orang harus merujuk kepada sistem perbankan. Di bidang politik mereka semua merujuk kepada satu pembelaan/slogan yang sama yaitu demokrasi atau hak asasi manusi.
Adapun pengertian kekuatan ghaib maksudnya adalah gejala budaya global ini merasuk dan mempengaruhi serta mempenetrasi kaum muslimin khususnya dan umat manusia pada umumnya. Dengan sebuah pendekatan yang seolah-olah memiliki magical power, memiliki kekuatan ghaib, mensihir, menghipnotis manusia, sehingga mereka-mereka yang mengakui dirinya sebagai seorang pejuang Islam pun tanpa sadar dia sudah masuk ke dalam sihir-sihir daripada gejala budaya global (dajjal) tersebut. Hatta seorang politisi Islam sekalipun dia merasa dirinya sedang membela sebuah politik Islam padahal tanpa dia sadari diapun tersihir oleh gejala budaya global sang dajjal itu.

Saudara yang berbahagia Rohimakumullah

Sesungguhnya ini harus kita antisipasi. Kita mengantisipasinya tidak lagi dengan cara lain kecuali kepada pesan Rosulullah SAW/pesan nabawi. Nabi bersabda dalam khutbatul wada’,
“Taroktu amroini lantadillu abadan……………………..

“Aku tinggalkan kepada kalian dua warisan yang kalian tidak akan sesat selama-lamanya selagi kalian beerpegang teguh kepadanya yaitu kitabullah Al Qur’anulkarim dan sunnahku”.

Saudara yangberbahagia Rohimakumullah

Saya kira inilah barangkali pesan-pesan yang bisa kita angkat dalam konteks zionisme internasional . Selanjutnya kita pergunakan untuk diskusi.


Kasus 1

Mendengar penjelasan tentang zionisme internasional terhadap saya jadi berfikir bahwa sekarang ini dunia bahkan kita secara pribadi telah menjadi buah catur di zionisme yang mereka memainkan gerak kita itu sesuai dengan kehendak mereka. Dan mungkin untuk mengalahkannya kitapun harus jadi pemain catuur pula bukan sebagai buah catur dan itu mungkin akibat hilangnya kewaspadaan kita sebagai umat islam terhadap hakikat dari konfrontasi antara al-haq dan al-bathil tersebut.

Pertanyaan : apa yang harus kita lakukan untuk mengembalikan kewaspadaan kita sehingga hakikat konfortasi itu bisa hadir dalam diri kita.

Tanggapan : Ini pertanyaan sangat penting memang salah satu problem umat islam adalah ketika umat islam mengalami kemerosotan penghayatan akan fahmuul marokah, pemaham hakikat konfrontasi di dunia antara Al Haq dan Al Bathil. Dan itu bisa terjadi ketika kita mengalami penurunakesadaran akan identitas diri kita makanya ada ayat berbunyi, (Al Tbsyr)
“ Walaa takuunu kalladiina nasrullaha fa ansuhuum anfusahum ulaaika humul fasikuun”.
“Dan janganlah kalian berlaku laksana orang-orang yang lupa kepada Allah sehingga Allah akan menjadikan mereka lupa akan diri mereka sendiri, mereka itulah orang-orang yang fasik”.
Lupa diri itu sama dengan Orang yang lupa siapa dirinya, identitas diri, kalau kita terus menerus mengutarakan baik dalam ucapan maupun dalam fikiran-fikiran idiologi serta konsep, Isyhaduu bi anna muslimin, kita akan menumbuhkan dalam diri kesadaran bahwa kita ada wakil dari Al Haq, pembelaan kebenaran yang berarti harus selalu dalam keadaan stan by dan waspada hati-hati terhadap ahlul batil. Dan siapapuun yang berfihak kepadanya bagaimana kita menumbuhkan kesadaran fahmul ma’rokah ini pertama adalah kembalikan penghayatan kita isyhadu bi anna muslimuun. Dua kita tidak boleh berhenti melakukan pengamatan situasi dan kondisi. Makanya salah satu ciri dari pada seorang muslim bahkan seorang ashhabul harokah dia itu harus memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap berbagai perkembangan yang ada di sekitar. Termasuk misalnya di harus sangat sensitif terhadap berbagai agenda yang sengaja dilangsir oleh media massa umum yang intimya seringkali justru merupakan strategi dan taktik di musuh-musuh Islam. Saya ambil contoh yang sebagian besar umat Islam sudah masuk ke dalam agenda itu yaitu agenda tentang pentingnya kita menyebarluaskan perdamaian universal, humanisme. Ini sekarang begitu banyak melanda dunia, yang padalah sebagai sebuah ajaran yang rahmatan lil’alamin kita tidak perlu lagi istilah-istilah seperti itu sendiri semua istilah itu sudah masuk tetapi ini sengaja dilansir.sebab mereka melansirnya dengan kemauan mereka dengan konteks mereka jadi perdamaian yang mereka maksud adalah bagaimana berdamainya orang-orang yang mengaku sebagai pembela kebenaran dengan orang-orang yang membela kebathilan walaupun tidak mengaku secara terang-terangan. Bagi kita tidak ada ceritanya. Kita ini pencinta perdamayan yang sejati dan salah satu makna dari pada mencintai perdamayan yang sejati adalah tidak kompromi sedikitpun dengan kebatilan. Tetapi yang mereka maksud pengertian universal pease perdamayan secara universal adalah sampai ketingkat kita tidak lagi ada permusuhan dengan siapun termasuk mereka yang sebenarnya paling memusuhi kita.
• Berkaiatan dengan pemilihan negeri Israel, awalnya negara ini akan ditetapkan dimana kemudian terjadi beberapa kesepakan dan ditetapkanlah kemudian akhirnya di Palestina.
Pertanyaan : Apakah dengan dipilihnya palestina ini merupakan suatu strategi adanya kesepakatan musuh bersama yang direpresentasikan oleh Islam karena Palaetina ini letaknya dekat sekali dengan negara-negara Arab, bahkan di jantung dunia Islam.
Tanggapan :Sesungguhnya ketika digagaskan pendirian negara Israel sebagai negara zionis itu terdapat beberapa alternatif pilihan-pilihan sasaran pendirianny. Ada alternatif Argentina., Afrika Selatan, Palestina. Namuuuan didalam perdebatannya, akhirnya kalangan yang membela Palestina sebagai pilihan itu yang menang. Dan ternyata pilihan Palestina itu buuukannya tampa lawan ada yang menentang gagasan palestina dipilih sebgai tempat berdirinya Israel Raya terutama mereka-mereka yang menentang adalah kalangan yang sangat kuat berpegang kepada tradisi keagamaan adalah Yahudi dimana dalam tradisi keagamaan mereka, mereeka sangat yakin bahwa bangsa Yahudi itu akan hancur dan terkalahkannya itu di Palestina. Makanya dari kalangan yang istilahnya Agamis mereka menolak gagasan dipilihnya palestina mereka sangat khawatir kalau ini jadi keputusan, maka ini akan merupakan tanda-tanda kehancuran Israel. Tetapi kalangan yang selainnya, dalam hal ini kalangan yang orientasinya politik, mereka melihat justru pilihan Palestina itu lebih strategis dan lebih influensial, lebih gampang mempengaruhi kepada bangsa Yahudi yang tercecer di seluruh dunia untuk dipersatukannya tenimbang kalau memilih Afrika Selatan atau Argentina. Karena pilihan Palestina ini ada bukit zion di dalamnya dan ada kuil solomon, yang mereka yakini adalah benda yang semestinya berdiri di atas tanah yang sekarang berdiri Masjdil Aqsho itu. Sehingga ada heroisme untuk menghancurkan musuh, bisa menyatukan seluruh bangsa Yahudi di dunia dan sekaligus juga kalau mereka berhasil dan mereka sangat yakin pasti berhasil dengan segala arogansi dan kepercayaan diri mereka yang melampaui batas. Mereka jika berhasil memilih dan mendirikan di atas bumi Palestina itu negara Israel Raya sama saja mereka akan menghancurkan identitas mush utama mereka kaum muslimin sebagai pembela kebenaran di jantung dunia Islam itu sendiri. Dan itu jauh lebih ringkas biayanya daripada harus merubah identitas bangsa Arab dan bangsa Islam dari jarak jauh. Dan sekarang mulai terlihat pengaruh atau kesuksesan strategis seperti itu. Dimana sekarang dengan hadirnya di tengah-tengah dunia Islam, dunia Arab, negara Israel ini, maka tersebarlah kerusakan, kemaksiatan, kehancuran, kemungkaran begitu pesatnya di negri-negri Arab khususnya sekitar Israel leebih cepat daripada yang jauh dari Israel. Wallahu’alabishowab.

• Freemassonri atau zionis telah menjadi gerakan underground yang telah menggurita dan menjadi ancaman secara global atau internasional.

Pertanyaan :
Bagaimanakah gerakan mereka di Indonesia sekarang ini dan sejauh manakah keberhasilan mereka pada saat ini?

Tanggapan :
Kalau kita melihat secara pheripheral atau permukaan saja itu cukup tertangkap sudah. Sebab mereka mempunyai apa yang disebut organisasi atau institusi underbow, sebagai kaki tangan mereka di Indonesia ini. Dan dia formal brdirinya di negri kita ini. Seperti misalnya ada Lions Club, Rotary Club, bahkan untuk yang muda-muda ada khusus Lionest Club, Leo Club. Ini semua satu paket sebenarnya, satu paket cabang ranting daripada zionisme internasional. Yang susahnya adalah karena mereka tampil secara formal, mereka tampil dengan pilihan sebagai gerakan sosial pendidikan yang kayaknya itu banyak memberikan kotribusi bagi pembangunan manusia Indonesia, dan mereka luar biasa menghabiskan biaya untuk mengangkat harkat seorang warga Indonesia yang bergabung dalam organisasi tersebut. Sehingga anak-anak Indonesia yang masuk di dalamnya mereka dibiayai studi di luar negri, mereka diberikan banyak fasilitas. Kalau perlu mereka dijagokan untuk memenangkan award-award, medali-medali skala internasional atau regional sehingga tumbuhlah semacam balas jasanya. Tapi sambil di setiap moment-moment mereka dikirim ke luar negri itu terjadi pencekokan-pencekokan yang luar biasa di dalam cara berfikir, berbudaya, life style, dan akhirnya di dalam ideologinya atau akidahnya. Sehingga pada umumnya aktivis-aktivis organisasi seperti ini salah satu ciri khas mereka adalah orang-orang di baris terdepan mudah mengeluarkan kata-kata, semua agama sama.

Saya kira itu jalsah kita kali ini, diridhoi oleh Allah SWT dan kita semua dikuatkan untuk benar-benar menjadi junudullah yang tergabung di dalam hizbullah yang nantinya mendapat peluang rizki untuk berjihad melawan junudusy syaithon yang bergabung dalam hizbusy syaithon dan mudah-mudahan kita tidak terkecoh untuk membedakan siapa yang hakikatnya adalah sahabat kita yang sesungguhnya dan siapa yang hakikatnya adalah lawan kita yang sesungguhnya, betapapun 1001 pakaian dan atribut yang mereka kenakan di diri mereka.
Sekian saja, kita akhiri dengan kafaratul majelis

Subhankallahumma…………
.