Jumat, 18 Juli 2008

PERSAUDARAAN UMAT

Persaudaraan Umat
Oleh : Mulyana




Salah satu pelajaran terpenting yang sejatinya diteladani dan dilaksanakan oleh umat Islam saat ini dari peristiwa hijrahnya Rasulullah dan para sahabat dari Makkah ke Madinah adalah kuatnya persaudaraan antara kaum muslimin Anshar dan Muhajirin. Kaum Anshar tanpa rasa ragu menerima kedatangan saudaranya kaum Muhajirin untuk bersama-sama hidup membangun kejayaan Islam bersama Rasulullah yang mereka cintai.

Kuatnya persaudaraan ini Allah lukiskan dalam firman-Nya,

''Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum mereka, mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka; dan mereka mengutamakan, atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka, mereka berdoa, 'Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang'.'' (QS 59: 9-10).

Dalam konteks seluruh umat Islam, Rasulullah pun telah memberikan petunjuk bahwa umat Islam yang beriman adalah bersaudara. Bahkan, persaudaraannya lebih kuat dibandingkan persaudaraan karena keturunan. Rasulullah bersabda, ''Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal berkasih sayang dan saling mencintai adalah seperti sebatang tubuh. Apabila salah satu anggotanya kesakitan, maka seluruh anggota tubuh yang lain turut merasa sakit.'' (HR Muslim).

Firman Allah dan sabda Rasulullah di atas jelas menunjukkan bahwa umat Islam harus bersaudara dan bersatu. Janganlah kita mudah diadu domba oleh kepentingan kelompok-kelompok tertentu, berpecah belah dan bahkan tidak mempedulikan nasib sesama umat Islam.

Allah memerintahkan dalam firman-Nya, ''Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.'' (QS 3: 103).

Karenanya, dengan semangat tahun baru 1426 H, mari kita eratkan kembali persaudaraan dan persatuan umat agar kita dapat meraih kembali kejayaan, kehormatan, dan dapat berbuat lebih banyak bagi kebaikan, kemaslahatan, dan kemajuan umat. Mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah agar umat ini mendapatkan rahmat dan pertolongan-Nya. Semoga. Wallahu a'lam bishawab.




republika

Tidak ada komentar: